Kepindahan Viktor Axelsen  ke UEA Diikuti Pebulu Tangkis Dunia Lainnya
Viktor Axelsen bersama Loh Kean Yew , pindah ke Dubai, UEA. (foto: instagram)

Bagikan:

JAKARTA - Keputusan Viktor Axelsen pindah ke Dubai, Uni Emirat Arab segera diikuti oleh pebulu tangkis dunia lainnya. Tunggal putra asal Singapura, Loh Kean Yew juga mengikuti jejak pebulu tangkis Denmark itu untuk berlatih di Dubai, pekan ini.

Axelsen, peraih medali emas Olimpiade 2020 girang menyambut beberapa pemain yang ingin bergabung dengan dirinya di Dubai. Mereka bahkan langsung pamer kebersamaan dengan pebulu tangkis dunia lainnya di Dubai.

Axelsen langsung mengunggah momen latihan dan kebersamaan mereka ke akun Instagram pribadinya.

"Mari kita lanjutkan! Getaran positif hanya saat kita menuju latihan minggu depan. Dikelilingi oleh orang-orang baik dan lebih banyak pemain hebat segera bergabung. Kita semua bisa saling belajar," ungkkpanya dalam akun Instagram miliknya. 

Bahkan ia juga menyatakan masih akan ada lagi pebulu tangkis kelas dunia yang akan datang ke negara timur tengah tersebut. Ia terlihat sangat senang dengan adanya para pebulu tangkis yang datang mengikuti jejaknya.

Tak hanya Loh Kean Yew, namun pebulu tangkis Marcus Viscovich dan Axel Park Hoi juga tampil dalam satu frame foto mereka.

Munculnya banyak pebulu tangkis di Dubai ini memang menjadi kejutan. Bahkan lebih mengejutkan dibandingkan saat Axelsen membuat keputusan keluar dari pelatnas bulutangkis Denmark.

Axelsen sendiri menyatakan ada beberapa alasan memang ia hijrah ke Dubai. Pertama ia mempertimbangkan jenjang karirnya di olahraga ini yang masih relatif lama, 7 hingga 10 tahun lagi.

Ia juga menyebut ingin menempuh perjalanan yang lebih singkat jika dirinya bertanding di kejuaraan Asia. Turnamen bulu tangkis Asia memang lebih marak dibandingkan dengan Eropa, kecuali All England

Jika berada di Eropa, maka atlet berusia 27 tahun ini memerlukan waktu berjam-jam hanya untuk menempuh perjalanan ke negara Asia. Saat berdomisili di Dubai, maka ia akan memangkas jam perjalannnya menjadi lebih singkat.

 

 

 

 

 

View this post on Instagram

Ini membuatnya bisa menggunakan sisa waktunya untuk beristirahat atau pemanasan. "Dubai memberikan saya waktu tempuh yang lebih singkat dan pemulihan yang lebih baik ketika saya bermain di Asia," tulis Axelsen di laman Facebooknya.

Kedua adalah faktor Kesehatan yang menjadi alasannya. Axelsen ikut mempertimbangkan faktor kesehatan dalam keputusannya tersebut. Ia menderita penyakit asma dan rhintis akut. Di Asia hal ini lebih membuatnya nyaman dibandingkan di Eropa, terutama Denmark, yang cenderung bersuhu dingin.

Ia bahkan mengaku kehilangan kapastias paru-parunya sekitar 15 hingga 20 persen penyakit tersebut. Sementara Rhinitis adalah penyakit peradangan yang terjadi pada rongga hidung akibat reaksi alergi. Alergi ini bisa dipicu berbagai hal, seperti serbuk sari bunga, debu atau bulu hewan.

"Asma dan hay fever (rhintis) yang saya idap menyebabkan kapasitas paru-paru saya berkurang 15 hingga 20 persen ketika musim panas melanda Denmark. Selama bertahun-tahun, saya mencari solusi untuk mengatasi masalah ini," ucapnya.

Alasan terakhir, adalah faktor keluarga. Axelsen ingin memiliki waktu lebih banyak bersama keluarga.

Hal itu terjadi lantaran waktu tempuh yang menjadi lebih singkat jika dirinya bertanding di Asia.

"Semakin pendek waktu perjalanan, maka saya bisa menghabiskan waktu lebih banyak bersama Natalia (istrinya) dan Vega (anaknya),” ucapnya.

Kepindahan  pebulu tangkis ke negara baru sendiri bukan hal baru. Mia Audina, perebut medali perak Olimpiade pindah dari Indonesia ke Belanda. Pahlawan Piala Uber Indonesia tahun 1996 itu bahkan mempersembahkan medali perak Olimpiade 2004 untuk negara barunya.

Selanjutnya ada Tony Gunawan, pebulu tangkis ganda putra Indonesia yang pindah ke Amerika Serikat. Juara dunia dua kali ini juga mempersembahkan gelar juara dunia untuk negara barunya.