Rolls-Royce Menyambut Era Baru dengan Membuka Peluang Produksi Mobil Hidrogen
Rolls-Royce Spectre. (Dok. BMW Group)

Bagikan:

JAKARTA - Di tengah perkembangan industri otomotif yang semakin mengarah pada elektrifikasi, Rolls-Royce, produsen mobil mewah terkemuka, berani melangkah maju dengan mempertimbangkan teknologi bahan bakar hidrogen untuk model-model masa depannya.

Dalam pernyataannya, CEO Rolls-Royce, Torsten Müller-Ötvös, mengung tengah perkembangan industri otomotif yang semakin mengarah pada elektrifikasi, Rolls-Royce, produsen mobil mewah terkemuka, berani melangkah maju dengan mempertimbangkan teknologi bahan bakar hidrogen untuk model-model masa depannya.kapkan minat perusahaan tersebut dalam mengembangkan mesin bahan bakar hidrogen. Ia menjelaskan bahwa jika hidrogen menjadi pilihan energi di masa depan, maka sel bahan bakar hidrogen adalah solusinya. Baginya, tidak ada perbedaan signifikan antara sel bahan bakar dan baterai, yang penting adalah bagaimana energi didapatkan. Pernyataan ini diambil dari wawancara dengan Autocar pada Senin, 12 Juni.

Müller-Ötvös juga menyatakan bahwa jika teknologi bahan bakar hidrogen mengalami kemajuan yang signifikan, Rolls-Royce siap untuk melibatkan diri dalam pengembangannya. Dalam skenario ini, mungkin saja pabrikan mobil mewah tersebut tidak akan mengandalkan baterai pada model-modelnya.

Bos Rolls-Royce ini juga mengakui bahwa teknologi bahan bakar hidrogen memiliki potensi besar di masa depan, terutama untuk mobil-mobil Rolls-Royce yang umumnya digunakan untuk perjalanan dalam jarak pendek.

Tidak hanya Rolls-Royce, beberapa pabrikan mobil lainnya juga tengah mengembangkan energi alternatif selain bahan bakar bensin dan listrik, yaitu hidrogen. Toyota dan BMW adalah contoh pabrikan yang telah lama mengembangkan teknologi ini.

BMW baru-baru ini memperlihatkan prototipe SUV iX5 yang menggunakan tenaga hidrogen. Prototipe tersebut menggunakan sel bahan bakar yang dipasok oleh Toyota, yang juga menjadi pelopor dalam produksi mobil berbahan bakar hidrogen.

Sementara itu, Toyota sendiri telah lama mengembangkan teknologi bahan bakar hidrogen melalui model sedan mereka, yaitu Mirai. Meskipun demikian, kedua pabrikan tersebut juga memiliki rencana untuk merilis model-model mobil listrik di masa depan.

Sementara Rolls-Royce baru-baru ini memasuki dunia elektrifikasi melalui model sedan terbarunya, yaitu Spectre. Mobil sedan mewah ini memiliki tenaga kombinasi sebesar 585 daya kuda dan torsi sebesar 900 Nm.

Tak hanya itu, Spectre juga dilengkapi dengan baterai berkapasitas besar sebesar 120 kWh yang dapat dipasang pada semua model produksi Rolls-Royce. Rolls-Royce mengklaim bahwa Spectre dapat menempuh jarak hingga 482 km hanya dengan sekali pengisian daya.