Penyedia Layanan 5G di AS Masih “Perang” dengan Awak Penerbangan, Penundaan Jadi Opsi Terbaik
Antena 5G dianggap masih menjadi masalah bagi dunia penerbangan di AS. (foto: pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Pembicaraan intensif berbagai pihak tentang pelaksanaan layanan nirkabel 5G baru di AS terus berlanjut, pada Senin, 3 Desember. Pembicaraan ini bertujuan untuk mengatasi kebuntuan antara perusahaan nirkabel AS dan sektor penerbangan yang diklaim dapat secara signifikan mengganggu penerbangan mulai Rabu, 5 Januari.

Pada Minggu, 2 Desember, kepala eksekutif AT&T  dan Verizon Communications secara tegas telah menolak permintaan untuk menunda rencana pengenalan layanan nirkabel 5G baru mereka pada 5 Januari. Mereka berdalih masalah keselamatan penerbangan karena teknologi 5G tidak beralasan. Akan tetapi mereka juga menawarkan solusi untuk sementara dengan mengadopsi perlindungan baru.

Industri penerbangan dan FAA telah menyuarakan keprihatinan tentang potensi gangguan 5G dengan perangkat elektronik pesawat yang sensitif seperti altimeter radio yang dapat mengganggu penerbangan.

Presiden AFA-CWA Sara Nelson, yang mewakili 50.000 kru pesawat komersil  di 17 maskapai penerbangan, mendesak operator nirkabel untuk menyetujui penundaan penyebaran selama 10 hari untuk menyelesaikan tindakan pencegahan.

"Kami berharap perusahaan telekomunikasi sadar akan hal ini," kata Nelson, Senin, 3 Desember di MSNBC. "Kami tidak akan lepas landas jika penerbangan itu berpotensi berisiko."

Menurut laporan Reuters, pihak operator telekomunikasi menolak berkomentar atau menanggapi pernyataan tersebut karena pembicaraan masih berlanjut dengan agen federal.

Menteri Transportasi AS, Pete Buttigieg, dan kepala Administrasi Penerbangan Federal, Steve Dickson, juga telah meminta CEO AT&T, John Stankey, dan CEO Verizon, Hans Vestberg, pada Jumat 31 Desember untuk penundaan layanan 5G hingga dua minggu.

Sementara pihak Gedung Putih pada Minggu, 2 Desember, telah  meminta kedua operator untuk menyetujui penundaan singkat. Namun seorang juru bicara Gedung Putih menolak berkomentar atas pembicaraan itu.

Perusahaan layanan nirkabel Minggu lalu, mengatakan mereka tidak akan menyebarkan 5G di sekitar bandara selama enam bulan tetapi menolak batasan yang lebih luas dalam menggunakan spektrum C-Band. Zona eksklusif di sekitar bandara tidak sebesar yang diinginkan FAA.

Grup perdagangan Airlines for America, yang mewakili American Airlines, FedEx  dan operator lainnya, telah meminta Komisi Komunikasi Federal (FCC) untuk menghentikan penyebaran di sekitar banyak bandara, memperingatkan ribuan penerbangan dapat terganggu setiap hari.

FAA sedang bersiap untuk mengeluarkan pemberitahuan yang merinci pembatasan penerbangan dan bandara karena potensi gangguan.

Grup maskapai itu juga memperingatkan pada Senin lalu bahwa pembatasan keamanan FAA "akan sangat mengganggu penumpang maskapai dan publik pelayaran."

Operator nirkabel 5G, yang memenangkan spektrum dalam lelang pemerintah senilai 80 miliar dolar AS, sebelumnya menyetujui tindakan pencegahan selama enam bulan untuk membatasi gangguan yang mungkin ditimbulkan.

Terkait