Presiden Pakistan Serukan Pelatihan Tambahan <i>Blockchain</i> untuk Masuki Revolusi Industri Keempat
Presiden Pakistan Arif Alvi, ingin teknologi blockchain terus dipelajari warga Paksitan. (foto; twitter)

Bagikan:

JAKARTA – Presiden Pakistan, Arif Alvi, menyerukan pelatihan tambahan dalam teknologi baru termasuk blockchain, kecerdasan buatan, dan keamanan siber saat bertemu dengan delegasi pakar teknologi blockchain.

Dalam pengumuman Senin, 17 Januari, Alvi mengatakan bahwa talent pool Pakistan harus siap untuk memenuhi kebutuhan Revolusi Industri Keempat, yang mencakup pemanfaatan teknologi blockchain di sektor publik dan swasta.

Menurut Presiden Pakistan ini, teknologi tersebut dapat digunakan sebagai alat pemerintah untuk melacak transaksi, mengurangi korupsi, dan meningkatkan transparansi. Di antara panel ahli adalah advokat Bitcoin SV, Jimmy Nguyen, Presiden Pendiri Asosiasi Bitcoin.

Pertemuan itu terjadi tak lama sebelum presiden Pakistan mengumumkan bahwa mereka akan menunjuk Noor Muhammad Dummar sebagai Menteri Keuangan Senior untuk Provinsi Balochistan di negara itu.

Kementerian Keuangan dan Hukum Federal Pakistan belum membuat undang-undang tentang potensi pelarangan mata uang kripto di negara itu, tetapi Bank Negara Pakistan dilaporkan berpendapat bahwa mata uang kripto seperti Bitcoin adalah ilegal dan tidak dapat digunakan untuk perdagangan.

Sebuah laporan yang dirilis oleh perusahaan analitik kripto, Chainalysis, pada Oktober 2021 menunjukkan bahwa Pakistan memiliki tingkat adopsi kripto tertinggi ketiga di belakang Vietnam dan India, dengan adanya transfer lebih dari 10 juta dolar AS di negara tersebut mewakili 28% transaksi.

Bank sentral negara itu juga mengatakan pada tahun 2021 sedang mempelajari kemungkinan peluncuran mata uang digital bank sentral Pakistan.

Namun, beberapa pejabat di Pakistan tampaknya mengaitkan aset digital dengan penipuan menyusul penipuan kripto bernilai jutaan dolar di mana investor disesatkan untuk mengirim dana dari dompet Binance ke dompet pihak ketiga yang tidak diketahui. Bahkan beberapa laporan menunjukkan investor kehilangan sebanyak 100 juta dolar AS.

Otoritas Telekomunikasi Pakistan juga dilaporkan telah memblokir situs web yang berhubungan dengan mata uang kripto  dalam upaya untuk mencegah penipuan dan pencucian uang..