Snapchat Hadirkan Spotlight untuk Saingi TikTok
Spotlight (Snapchat)

Bagikan:

JAKARTA - Snapchat meluncurkan fitur Spotlight, yang siap menjadi pesaing TikTok. Fitur ini nantinya akan terintegrasi dengan aplikasi Snapchat untuk menampilkan video-video pendek yang telah dibuat oleh penggunanya. 

Mengutip Tech Crunch, Selasa 24 November, Spotlight akan menjadi tempat khusus bagi pengunanya yang berisi kumpulan video pendek. Durasi maksimal video Spotlight adalah 60 detik. 

Sekilas tampilan antarmukanya dari aplikasi buatan Snapchat ini mirip dengan halaman "For You" (FYP) di TikTok. Namun Snapchat mengklaim akan memanfaatkan algoritmanya untuk menampilkan konten yang paling menarik untuk pengguna secara personal.

Cuplikan konten di Spotlight (Snapchat)

Algoritma ini juga akan mempertimbangkan beragam faktor ketika pengguna mengusap (swipe) layar untuk melihat beragam konten video pendek. Seiring waktu, feed Spotlight hanya akan akan menampilkan video yang sesuai dengan interaksi, preferensi dan kesukaan penggunanya.

Sebagai pembeda dari TikTok, Snapchat juga membuat Spotlight bisa menampilkan konten dari akun publik atau yang di-private. Meski begitu, Snapchat tetap memberikan batas usia 18 tahun untuk konten-konten video tertentu yang akan muncul di publik.

Menariknya agar banyak kreator yang mau menggunggah kontennya di Spotlight. Snapchat menyiapkan 1 juta dolar AS untuk membayar kreator yang bisa menghadirkan konten video viral dan populer di penghujung tahun 2020. 

Jumlah yang dibayarkan Snapchat akan ditentukan oleh algoritma konten di Spotlight. Di mana reward akan diberikan kepada kreator berdasarkan jumlah view unik yang didapatkan per hari dibandingkan dengan konten lainnya di platform.

Untuk saat ini, Snapchat Spotlight baru diluncurkan di AS, Canada, Australia, New Zealand, Inggris, Irlandia, Norwegia, Swedia, Denmark, Jerman, dan Prancis. Belum diketahui apakah ke depannya Snapchat akan menjangkau lebih banyak negara lain. 

Sejauh ini Snapchat bukan satu-satunya platform yang meniru kesuksesan TikTok. Ada Instagram dengan Reels, lalu YouTube juga meluncurkan Shorts untuk video-video pendeknya.