JPMorgan Prediksi Bitcoin Berpotensi Anjlok ke 13.000 Dolar AS, Pasar Kripto Bakal Mandi Darah Lagi?
Harga Bitcoin turun drastis. (Foto; Dok. Bithub)

Bagikan:

JAKARTA – Kejatuhan bursa kripto milik Sam Bankman-Fried, FTX, telah menjalar ke seluruh market kripto yang anjlok 10 persen dalam 24 jam terakhir. Sementara dalam satu pekan, dana sebesar 200 miliar dolar atau sekitar Rp3,1 Kuadriliun harus lenyap dari pasar, menurut data CoinMarketCap.

Menurut perusahaan raksasa investasi asal AS, JPMorgan, mencatat pasar kripto mengalami “cascade margin call.” Jika gagal memenuhinya maka itu berpotensi menyebabkan likuidasi besar-besaran di pasar kripto. Dengan begitu, ahli strategi JPMorgan, Nikolaos Panigirtzoglou, menyatakan harga Bitcoin bisa terjun ke 13.000 dolar AS per BTC.

Belum lama ini, harga BTC sudah turun 20 persen pada grafik mingguannya. Pada waktu pers, Bitcoin turun 11,75 persen diperdagangkan di harga 16.143 dolar AS dengan kapitalisasi pasar 309 miliar dolar AS.

"Apa yang membuat fase baru deleveraging kripto yang disebabkan oleh runtuhnya Alameda Research dan FTX yang jelas lebih bermasalah adalah bahwa jumlah entitas dengan neraca yang lebih kuat yang mampu menyelamatkan mereka yang memiliki modal rendah dan leverage tinggi menyusut,” menurut laporan dari JPMorgan yang diterbitkan pada Rabu, 9 November 2022.

Dampak negatif keruntuhan FTX menyebar ke mana-mana. Pendiri FTX, Sam Bankman-Fried kesulitan menemukan investor untuk membantu memulihkan perusahaannya. Raksasa perdagangan kripto Binance juga dilaporkan undur diri dari rencananya mengakuisisi FTX.

Sekarang analis pasar memiliki ketakutan yang kuat bahwa potensi kebangkrutan FTX dapat menyebabkan penularan pada perusahaan kripto lainnya. Akibatnya, investor masih mengamati kondisi FTX.

Coingape melaporkan JPMorgan memprediksi penurunan harga Bitcoin lebih lanjut berdasarkan biaya produksi Bitcoin untuk para penambang (miner). Sebagaimana diketahui, dengan penurunan harga Bitcoin di satu sisi dan kenaikan biaya energi di sisi lain, para penambang terpaksa melikuidasi kepemilikan BTC mereka untuk menutupi biaya operasional mereka.

“Saat ini, biaya produksi ini mencapai $ 15.000, tetapi kemungkinan akan mengunjungi kembali level terendah $ 13.000 yang terlihat selama beberapa bulan di musim panas,” kata pihak JPMorgan.

Saat penulisan, Bitcoin diperdagangkan di harga 16.650 dolar AS atau sekitar Rp260 jutaan per BTC. Harga Bitcoin mengalami penurunan sebesar 10,7 persen dalam 24 jam terakhir. Sementara dalam satu pekan Bitcoin anjlok 17,4 persen, menurut data Coingecko.