Penambang Bitcoin, CleanSpark Perluas Operasinya di Georgia dengan Investasi Rp241,8 Miliar
Ground breaking tambang bitcoin dari CleanSpark di Georgia. (foto: twitter @CleanSpark_Inc)

Bagikan:

JAKARTA - Penambang Bitcoin, CleanSpark, kini memperluas operasinya di negara bagian Georgia, AS,  menambah kapasitas penambangannya meskipun market bearish sedang berlangsung.

Pada 19 Januari, CleanSpark mengungkapkan peletakan batu pertama fasilitas penambangan Bitcoin 50-megawatt baru di Washington, Georgia, sedang berlangsung. Penyelesaian pembangunan fasilitas ini pada akhir musim semi.  Ekspansi penambangan hampir 16 juta dolar AS (Rp241,8 miliar) ini diharapkan meningkatkan hashrate perusahaan sebesar 2,2 exahash per detik, dengan total hashrate mencapai setinggi 8,7 EH/s.

Fasilitas yang diperluas akan menampung hingga 16.000 penambang, termasuk model Antminer S19j Pro dan Antminer S19 XP yang baru ditambahkan.

“Fase kedua ini lebih dari dua kali lipat ukuran operasi yang ada,” kata CEO CleanSpark, Zach Bradford, seperti dikutip Cointelegraph.

CleanSpark membeli situsnya di Georgia pada Agustus lalu sebelum mengakuisisi fasilitas pertambangan lokal Grup Infrastruktur Mawson pada bulan berikutnya seharga 33 juta dolar AS (Rp 498,7 miliar). Saat itu, mereka mengatakan berencana mendukung armada pertambangan hingga 70.000 unit pada 2023.

CleanSpark menerima persetujuan untuk berdagang secara publik di bursa saham Nasdaq pada awal 2020. Tahun berikutnya, perusahaan mengumpulkan modal 200 juta dolar AS (Rp 3 triliun) melalui penawaran ekuitas.

Dengan harga Bitcoin anjlok lebih dari 76% dari puncak ke palung, penambang terpaksa memikirkan kembali strategi bisnis mereka untuk bertahan dalam jangka panjang. Salah satu pemain industri terbesar, Core Scientific, mengajukan kebangkrutan Bab 11 pada bulan Desember. Pertambangan Greenridge, sementara itu, menerima bantuan sebesar 74 juta dolar AS (Rp 1,1 triliun) hanya untuk tetap bertahan di tengah bearish market.

Beberapa penambang berkembang pesat selama bearish market dengan cara mengurangi biaya energi dan menghindari leverage yang berlebihan. Pada Oktober lalu, ketua eksekutif CleanSpark, Matthew Shultz mengatakan kepada Cointelegraph bahwa “Penambangan Bitcoin adalah solusi potensial untuk menciptakan lebih banyak peluang untuk pengembangan energi.”