Harga Bitcoin Anjlok, Apa yang Harus Dilakukan?
Foto: Ilustrasi Bitcoin (foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Pasar kripto kembali bergejolak pada Kamis malam, di mana harga Bitcoin anjlok di bawah level psikologis terkuatnya 30.000 dolar AS, turun drastis mendekati level terendah satu bulan menuju harga 29.500 dolar AS.

Trader External Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menjelaskan Bitcoin telah berjuang keras bertahan dengan kisaran pergerakan harganya mulai dari 30.000 hingga 31.000 dolar, setidaknya untuk waktu yang lama.

"Setelah timbulnya sentimen positif pada aset Bitcoin dalam enam bulan pertama di tahun 2023, kini pergerakan harga BTC telah mengalami periode stagnasi yang berkisar antara 29.000 dolar AS. Ke depan, kemungkinan akan diperdagangkan sideways atau downward," jelas Fyqieh.

Menurut Fyqieh ada beberapa penyebab utama penurunan pasar kripto dan khususnya Bitcoin. Pertama, laporan pemerintah Amerika Serikat yang kembali jual Bitcoin hasil sitaan Silk Road.

Kedua, bursa saham AS Nasdaq yang mengumumkan akan membatalkan rencana untuk meluncurkan layanan kustodi mata uang kripto. Menurutnya, berita tersebut merupakan pukulan yang signifikan, di tengah pemulihan industri kripto AS.

"Reaksi pasar kripto menunjukkan bahwa investor kripto telah kembali memasuki posisi wait and see melihat situasi sentimen akhir-akhir ini. Butuh pertimbangan dan pendorong untuk kembali menggerakan pasar ke arah positif," ujarnya.

Jadi, meskipun harga Bitcoin nampak tertutup dalam jangka pendek, tampaknya penurunan saat ini dapat memberikan tekanan ke bawah yang minimal, jelas trader Tokocrypto itu.

Ketidakpastian harga Bitcoin yang menunjukkan sedikit volatilitas dan tidak memiliki arah yang jelas ini membuat para pelaku pasar bingung tentang apa langkah selanjutnya.

"Namun, jika harga Bitcoin menembus di atas wilayah resistensi 30.000 dolar AS kembali, mungkin ada perubahan positif, yang mengarah ke potensi tren naik jangka panjang," pungkasnya.