Melihat 3 Negara yang Berlomba Jelajahi Planet Mars
Misi penjelajahan Mars (New York Times)

Bagikan:

JAKARTA - China, Amerika Serikat (AS) dan Uni Emirat Arab (UEA) berlomba-lomba meluncurkan misi penjelajahan ke planet Mars. Pada musim panas lalu, ketigaya telah meluncurkan misi antariksanya ke planet Merah. Rencananya misi antariksa itu akan mendarat permukaan Mars pada Februari ini.

Masing-masing negara mempunyai misinya sendiri, NASA berencana meluncurkan helikopternya di Mars. Sedangkan China berupaya meluncurkan pendaratan independennya. Sementara bagi UEA, ini merupakan upaya pertamanya dalam misi antariksa.

Peluncuran misi antariksa terjadi pada musim panas ketika posisi planet Bumi dan Mars sejajar dalam pada orbitnya saat mengitari matahari. Kondisi alam yang hanya terjadi sekali dalam dua tahun ini dimanfaatkan oleh sejumlah negara untuk melakukan peluncuran antariksa.

“Pemerintah dari tiga negara tersebut melakukan misi ini untuk mengeksplorasi (Mars),” ujar Bill Nye selaku CEO Planetary Society sebagaimana yang dilaporkan The Verge.

“Namun, hal ini mengarah pada perkembangan tenaga keraja yang luar biasa di negara-negara tersebut, kebanggaan negara, serta rasa kebersamaan yang sejatinya tidak ternilai harganya,” tambah Bill.

Pendaratan di Planet Mars

Yang pertama mendarat di permukaan Mars adalah wahana antariksa EUA yang bernama Hope. UEA meluncurkan misi tersebut dengan menggunakan roket buatan Jepang, H-IIA. Hope dijadwalkan mengorbit pada 9 Februari. Hope memiliki ukuran sebesar mobil.

UEA menjadi negara Arab pertama yang melakukan riset multiplanet dengan pengiriman wahana antariksanya ke planet Merah.

“Untuk komunitas sains, di situlah segalanya dimlai,” ujar Sarah Al-Amiri selaku pihak Misi Mars Emirates. Sarah juga menambahkan bahwa armada mereka bakal mengidentifikasi bagian planet Mars.

Melibatkan sebanyak 450 insinyur dalam pengembangan dan pengujian Hope. UEA juga bekerja sama dengan tim dari berbagai Universitas Amerika seperti Universitas Colorado, Universitas California, dan Universitas Negeri Arizona. Program tersebut mendapat gelontoran dana sebesar 200 juta dolar AS dari Pusat Luar Angkasa Mohammed bin Rashid.

Setelah Uni Emirat Arab, ada misi antariksa dari China yaitu Tianwen-1 yang bakal tiba di planet Mera pada 10 Februari. Pesawat antariksa yang memiliki bobot 5 ton itu akan segera mengorbit Mars.

Bagian Mars yang diklaim memiliki kandungan air, Utopia Planitia (Earthsky)

Misi dari armada China ini bertujuan untuk meneliti wilayah Mars yang disebut Utopia Planitia yan diklaim sebagai tempat yang memiliki tampungan air di bawah permukaan Mars.

Misi ini disebut sebagai misi paling berani yang dilakukan China karena akan mengoperasikan robot penjelajahnya di permukaan Mars untuk mendeteksi air.

Penjelajah dari badan antariksa AS, NASA juga akan segera tiba di permukaan Mars. NASA membawa penjelajah yang disebut Percy yang dijadwalkan bakal segera mendarat pada 18 Februari di situs delta, sebuah tempat yang diklaim sebagai tempat yang menyimpan sisa-sisa kehidupan masa lalu. Bagi NASA, misi pendaratan di planet Mars merupakan misi yang ke-9.