Elon Musk Kritik Sistem Pendidikan yang Membosankan, Begini Seharusnya
Elon Musk pendiri Tesla dan SpaceX (CNBC International)

Bagikan:

JAKARTA - Elon Musk, secara terang-terangan mengungkapkan bahwa internet mempunyai andil dalam proses pembelajaran anak-anaknya. Ia mengungkapkan hal tersebut dalam sebuah wawancara belum lama ini.

Bos Tesla dan SpaceX itu mengatakan bahwa internet mempunyai peran penting dalam pendidikan puta-putranya, di antaranya adalah forum online Reddit dan YouTube.

“Saya rasa tetap ada pelajaran di sekolah juga, tetapi menilai dari waktu yang mereka habiskan di online, sepertinya sebagaian besar pendidikan mereka sebenarnya berasal dari online,” ujar Musk.

Meskipun demikian, Elon Musk tidak mengungkapkan lebih jelas lagi topik pembahasan dan jenis tontonan seperti apa yang disenangi oleh anak-anaknya. Orang terkaya di dunia itu menambahkan bahwa saat ini internet telah menjadi bagian dari teknologi yang diminati anak-anak, terutama kemunculan video game.

Elon Musk melontarkan kritikan terhadap sistem pendidikan hari ini, ia mengatakan bahwa pendidikan juga harus bisa dibikin seru dan semenarik mungkin sebagaimana yang terdapat di internet.

“Jika anak-anak bisa sangat terlibat dalam video game, pasti ada cara juga bagi mereka untuk menjadi sangat terlibat dalam pendidikan,” ujar Musk.

Elon Musk mempunyai tujuh anak salah satunya sudah meninggal, yaitu Nevada Alaexander (meninggal), Griffin dan Kai, Saxon, Xavier dan Damian. Sedangkan untuk anak ke-7, Musk memberikan nama yang cukup unik yaitu X Æ A-12.

BACA JUGA:


Sekolah Ad Astra

Anak-anak Musk disekolahkan di Ad Astra yang didirikan sendiri oleh bos SpaceX itu. Uniknya, sekolah Ad Astra ini tidak mengelompokkan anak-anak ke dalam kelas-kelas sebagaimana sekolah pada umumnya.

Anak-anak di sekolah ini diklasifikasikan berdasarkan umur. Untuk anak berusia 7 hingga 14 tahun diajari untuk bekerja sama dalam tim. Tidak hanya itu, mata pelajaran yang disajikan di sekolah ini pun berbeda dengan sekolah lainnya.

Di sekolah yang didirikan oleh Elon Musk itu, anak-anak mempelajari Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, sains terapan, coding, dan merancang banyak hal salah satunya adalah membuat robot.

Di dalam kurikulum sekolah Ad Astra tidak ada mata pelajaran olahraga, bahasa asing, dan musik. Bagi Musk, kini bahasa asing sudah tidak sesuai lagi untuk diajarkan di sekolah karena hari ini sudah ada perangkat lunak terjemahan secara waktu nyata atau real-time. Pendidikan semacam itu terbilang wajar diterapkan untuk anak-anak Musk.

Mengingat saat ini Musk telah sukses dan menjadi seorang miliarder karena perusahaan teknologi yang telah didirikan olehnya. Perusahaan teknologi yang dirintisnya meliputi Zip2, Tesla, SpaceX, Open AI, The Boring Company, dan Neuralink. Elon Musk meragukan keberadaan sekolah-sekolah tradisional sebagaimana yang dilansir dari Business Insider.

Musk pun menyindir Perguruan Tinggi. Menurutnya Perguruan Tinggi hanya menjadi tempat untuk bergaul dengan orang-orang sepantaran sebelum pada akhirnya memasuki dunia pekerjaan. Ia juga menambahkan bahwa Perguruan Tinggi hanyalah tempa untuk menerima berbagai tugas yang menyebalkan.

“Saya pikir Perguruan Tinggi pada dasarnya adalah tempat untuk bersenang-senang dan membuktikan bahwa Anda dapat melakukan tugas yang diperintahkan, tetapi itu bukan untuk belajar,” ujar Musk.

Karena hal tersebut, Musk tidak memberikan syarat harus mempunyai gelar sarjana kepada calon karywanannya. Menurut Musk, perusahaan yang memberikan syarat gelar sarjana sangat “tidak masuk akal.”