MyBATICloud dan Acronis Ungkap Kemungkinan Ancaman Siber di Masa Depan
Forum Cyber Resilience: Building a Safer Cyber Security for Your Business (foto: MyBATICloud)

Bagikan:

JAKARTA - PT Bangun Abadi Teknologi Indonesia (MyBATICloud), pemimpin dalam penyediaan Layanan Cloud, keamanan siber, hingga IT Consulting, bersama dengan Acronis mengadakan forum bisnis bertema "Cyber Resilience: Building a Safer Cyber Security for Your Business". 

"Kami memiliki keyakinan mendalam bahwa keamanan siber bukan sekadar fitur tambahan, melainkan fondasi yang tak terpisahkan bagi setiap bisnis di era digital ini,” kata Dikky Yulianto, Direktur MyBATICloud dalam forum tersebut, dikutip Selasa, 19 Maret. 

Selain itu, kolaborasi antara MyBATICloud dan Acronis Cyber Protect ini bertujuan untuk menggarisbawahi betapa pentingnya keamanan sistem informasi dan teknologi (IT) dalam menghadapi ancaman siber yang terus berkembang.

Sebagai perusahaan dan pakar dalam perlindungan siber, dalam laporan ancaman siber H2 2023, Acronis menemukan tren keamanan siber yang secara signifikan terjadi dari Juli 2023 hingga Desember 2023. 

Laporan ini menyebutkan kalau terdapat 28 juta URL telah diblokir pada titik akhir di Q4 2023, yang artinya turun 36 persen dibandingkan Q4 2022. Selain itu, sebanyak 33,4 persen dari seluruh email yang diterima pengguna juga disebut sebagai spam, dan 1,5 persen di antaranya berisi malware atau tautan phishing.

Fakta lainnya dalam laporan ini adalah, bahwa ChatGPT dan sistem AI generatif serupa telah digunakan untuk melancarkan serangan siber, membuat konten berbahaya, dan mengotomatiskan serangan.

Di masa mendatang, laporan Acronis menyoroti adanya potensi ancaman siber masa depan yang perlu diwaspadai, antara lain Serangan Phishing Canggih, Deepfake untuk Rekayasa Sosial, dan Kerentanan Model AI.

Forum bisnis menyimpulkan kalau AI akan memainkan peran penting dalam serangan siber di masa depan. Peretas akan mengembangkan metode yang lebih canggih untuk melewati langkah-langkah keamanan. 

“Untuk itu, organisasi perlu bersiap menghadapi ancaman yang muncul ini dengan memiliki pertahanan keamanan siber yang lebih luas,” tutupnya.