Menkominfo Budi Tegaskan Kehadiran Starlink Tidak Cocok untuk di Jakarta
Menkominfo Budi Arie Setiadi (foto: Dinda Buana/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Starlink dikabarkan telah memenuhi Uji Laik Operasi (ULO), dengan demikian, perusahaan milik Elon Musk itu sudah mengantongi izin sebagai penyelenggara telekomunikasi di Indonesia.

"Itu  sudah dilakukan uji, ULO itu kan uji layak operas, bahwa Starlink itu memenuhi kriteria untuk uji layak operasi di Indonesia. Tapi nanti  dia uji coba lagi, uji coba layanan segala macam, begitu," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi pada Selasa, 30 April.

Selain itu, Menkominfo Budi juga kembali menegaskan bahwa kehadiran satelit Starlink tidak akan merugikan ekosistem milik Penyelenggara Jasa Internet (PJI) lokal yang sudah lebih dulu beroperasi di Indonesia.

Karena menurutnya, layanan internet berbasis satelit itu akan difokuskan dan hanya akan laku di daerah yang tidak dapat dijangkau oleh fiber optic atau infrastruktur lainnya.

"Tak usah khawatir, harganya gak beradu. Dia cocok di 3T, kalau di kota nggak. Gini, harganya nggak akan kompetitif kalau di perkotaan, dia kalah," tutur Budi lebih lanjut kepada awak media.

Kendati demikian, Budi mengatakan bahwa pemerintah Indonesia tidak ikut andil dalam penentuan Harga layanan Starlink. "Harga biar urusan market.  Sekarang dia mau ke retail ya silahkan saja," tambah Budi.

"Nggak usah terganggu gitu loh, justru daerah-daerah Indonesia Timur itu sulit kalau gak ada teknologi satelit. Jangan membayangkan pelayanan Starlink di Jakarta nggak mungkin dia kompetitif. Jakarta kan pakai fiber, wireless kencang," tegasnya.

Starlink juga akan Kembali melakukan pengujian layanan di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada pertengahan Mei tahun ini.