Akui Vaksin COVID-19 Buatannya Kurang Ampuh, China Campurkan dengan Vaksin Lain
China campurkan vaksin buatan sendiri dengan merek lain (Antara News)

Bagikan:

JAKARTA – Pemerintah China mengungkapkan bahwa pihaknya akan mencoba mencampur sejumlah vaksin virus corona yang berbeda. Tindakan itu dilakukan sebagai upaya untuk mengingkatkan keampuhan vaksin Covid-19.

“Vaksin yang tersedia saat ini tidak memiliki tingkat perlindungan yang sangat tinggi,” kata Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, Gao Fu sebagaimana yang dikutip dari Reuters, Minggu 11 April.

Gao Fu mengeluarkan pernyataannya dalam acara konferensi yang diselenggarakan di Chengdu, China. Pihaknya mengatakan sedang mempertimbangkan pencampuran vaksin Covid-19 agar bisa lebih manjur.

“Inokulasi menggunakan vaksin dari jalur teknis yang berbeda sedang dipertimbangkan,” tambahnya.

Gao juga mengungkapkan bahwa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China sudah berupaya meningkatkan proses pencampuran vaksin. Salah satunya adalah dengan cara mengubah jumlah dosis dan durasi antar dosis vaksin sebagai upaya untuk menambah tingkat kemanjuran.

Saat ini China sudah memiliki empat vaksin Covid-19, dua vaksin bermerk Sinopharm dan Sinovac telah diekspor ke luar negeri. Meskipun demikian, Sinovac dan Sinopharm dikabarkan memiliki tingkat kemanjuran di bawah vaksin Moderna dan Pfizer.

Tingkat efektivitas vaksin Sinovac dan Sinopharm diklaim hanya mampu mencapai 79,4 persen dan 72,5 persen saja menurut laporan sementara. Di sisi lain, vaksin Sinovac sendiri sudah digunakan oleh pemerintah RI. Meskipun demikian, pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkapkan bahwa vaksin tersebut hanya mampu mencapai tingkat kemanjuran sebesar 65,3 persen.