YOGYAKARTA - Penipuan dengan metode phishing saat ini makin ramai terjadi. Ada banyak kasus viral di mana korban kehilangan uang dalam jumlah banyak hanya karena mengklik tautan yang mereka terima dari nomor asing di WhatsApp atau aplikasi messenger lainnya. Sepanjang tahun 2021, perusahaan keamanan siber dan anti-virus Kaspersky bahkan mendeteksi dan sudah memblokir lebih dari 2 juta serangan phishing di Indonesia, di mana 7,70% di antaranya tidak sengaja mengklik link phishing yang dikirim penjahat siber. Oleh karena itu, kita harus mengetahui cara agar rekening bank terhindar dari phising.
Cara Agar Rekening Bank Terhindar dari Phising
Untuk mencegah semakin banyaknya korban akibat serangan phishing, di bawah ini adalah tips-tips mudah yang dapat diterapkan pengguna internet sebagai cara mencegah serangan phishing.
Cara agar rekening tidak dibobol penjahat siber melalui metode phishing dapat dilakukan dengan teknis berikut:
Hati-hati dengan email mencurigakan
Langkah pertama adalah dengan berhati-hati saat Anda merespons email dan pesan mencurigakan yang diterima di aplikasi messenger.
"Kalau sudah terima email jangan buru-buru apalagi yang saya bilang tadi kepo, penasaran pengen klik," jelas Territory Channel Manager Kaspersky Indonesia Dony Koesmandarin.
"Perhatikan dulu ini orangnya Anda kenal atau tidak. Secara detail bagaimana harus Anda lakukan mencari data-data atau tanda-tandanya ini benar-benar phishing atau tidak," lanjutnya.
Ada beberapa hal yang wajib disadari saat mendapatkan email atau pesan yang mencurigakan. Contohnya, jika mendapatkan pesan yang berisi perintah untuk 'Unsubscribe' atau 'Stop', sebaiknya jangan ditanggapi. Demikian pula jika Anda mendapatkan email yang penuh dengan typo dan karakter aneh.
Jangan melakukan transaksi keuangan dengan Wi-Fi publik
Langkah berikutnya, usahakan untuk tidak menjalani transaksi keuangan menggunakan jaringan Wi-Fi publik. Sebab, Wi-Fi publik umumnya tidak diketahui tingkat keamanannya dan bisa saja dipantau oleh orang lain.
"Saya berharap Anda melakukan transaksi online betul-betul waspada. Kalau harus melakukan transaksi online better menggunakan tethering ke ponsel. Pribadi punya ya bukan publik," lanjut Doni.
Jangan gunakan password yang sama di banyak akun
Anda juga disarankan untuk menggunakan password yang kompleks dan tidak menggunakan password yang sama untuk banyak akun. Langkah terakhir ini memang menjadi yang paling sulit sebab jika menggunakan password yang rumit maka jadi susah diingat, tapi jika membuat password yang gampang maka mudah dibobol juga oleh hacker.
Lantas bagaimana jika memanfaatkan password manager, misalnya yang sudah ada di browser dan aplikasi mandiri? Doni menjelaskan tingkat keamanannya juga tergantung sebab browser dan aplikasi bisa saja mempunyai celah keamanan yang dapat dieksploitasi oleh hacker.
"Kalau misalkan celah keamanan itu bisa ditembus teman-teman cybercrime, maka saya bisa dapatkan semua password yang ada. Saran saya gunakan password manager yang bermain di security," kata Doni.
Jika klik tautan phishing, segera ganti password
Terkadang kita juga tidak sengaja melakukan kekeliruan kecil. Jika sudah melakukan semua langkah di atas tapi mendadak lengah dan tidak sengaja mengklik tautan phishing, sebaiknya tetap tenang dan segera ganti password akun Anda yang disasar.
"Sesegera mungkin masuk ke website tertentu, website aslinya ya, dan ganti password-nya. Itu salah satu cara terakhir untuk mengganti. Kalau sudah diganti sama orangnya ya harus mau ngobrol sama banknya," pungkas Doni.
Demikianlah ulasan mengenai cara agar rekening bank terhindar dari phising. Semoga bermanfaat. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.