Bagikan:

JAKARTA – Zoom Communication meluncurkan kemampuan agentic baru di platformnya. Kemampuan ini dapat membuat AI Companion menjadi agen mandiri untuk beberapa fitur di dalam Zoom Workplace.

Di saat rata-rata perusahaan teknologi memanfaatkan model bahasa besar (LLM) untuk merespons prompt yang kompleks, Zoom mengandalkan Artificial Intelligence (AI) agentic bertenaga model bahasa kecil (SLM) untuk mengembangkan teknologi AI Companion. 

Berbeda dengan LLM, SLM menggunakan data pelatihan dan parameter yang lebih terfokus. Meski dari segi kemampuannya tetap sama, SLM dinilai lebih ringan dan efisien. Dengan begitu, AI Companion bisa menjadi agen sekaligus asisten dalam menjalankan tugas. 

“AI Companion berevolusi dari sebuah asisten menjadi agen, sebuah terobosan besar tentang bagaimana AI dapat meningkatkan produktivitas dan kolaborasi di lingkungan kerja,” kata Chief Product Officer Zoom Smita Hashim dalam sebuah keterangan. 

Smita pun menekankan bahwa agentic dapat lebih menangani masalah penggunanya dan tetap terhubung dengan platform Zoom. AI Agentic ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas serta mempererat relasi para penggunanya. 

“Kami terus memberikan nilai tambah bagi para pelanggan lewat kehadiran agen AI dan kemampuan ‘agentic’ yang dapat menyelesaikan masalah mereka, membantu mereka terhubung, berkolaborasi, serta hal lainnya hanya dalam platform Zoom," jelas Smita.

Berkat AI agentic, AI Companion bisa mengatur agenda seperti menjadwalkan rapat dan menemukan waktu yang cocok untuk seluruh anggota tim, membuat klip dengan cepat, merapikan isi dokumen, dan masih banyak lagi.

Ada beberapa fitur lainnya yang bisa diakses di AI Companion, mulai dari Zoom Tasks untuk mengatur tugas di Zoom Workplace, Live Notes untuk membuat ringkasan secara real-time, hingga ringkasan pesan suara (voicemail) di fitur Zoom Phone.