MEDAN - Awal 2020, Lembaga National Aeronautics and Space Administration (NASA) mendapatkan "hadiah manis" untuk bahan penelitiannya.
Untuk pertama kalinya, Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) dari NASA menemukan sebuah planet yang memiliki ukuran seperti Bumi.
BACA JUGA:
Planet kembaran Bumi tersebut diketahui berada di zona layak huni, serta memiliki zona jarak orbit di mana di planet tersebut terdapat air dan dalam keadaan stabil.
Planet TOI-700d Berjarak 101,5 Tahun Cahaya dari Bumi
Planet di luar surya yang baru ditemukan ini, dinamai sebagai TOI-700d. Lokasinya berjarak 101,5 tahun cahaya dari Bumi.
Hal tersebut membuat planet ini menjadi kandidat yang baik untuk pengamatan selanjutnya yang lebih mendalam. Penemuan planet ini semacam penemuan "harta karun" karena relatif dekat dengan Bumi.
Tak hanya TOI-700d, NASA juga menemukan 3 planet di luar surya. Pertama adalah katai merah memiliki ukuran sekitar 40 persen lebih besar, 40 persen lebih lebar, dan 50 persen lebih panas dari matahari.
Planet terdalam, TOI-700b, memiliki ukuran kira-kira seukuran Bumi dan menyelesaikan satu orbit setiap 10 hari di Bumi. Planet pusat, TOI-700c, memiliki ukuran 2,6 kali lebih besar dari Bumi, yang juga disebut sebagai 'mini-Neptunus'.
TOI-700d yang juga disebut sebagai planet terluar, memiliki ukuran 20 persen lebih besar dari Bumi dan membutuhkan 37 hari untuk satu kali orbit. Planet ini juga menerima 86 persen energi bintang yang didapat Bumi dari matahari, itulah yang menempatkan TOI-700d di zona layak huni.
"TESS dirancang dan diluncurkan secara khusus untuk menemukan planet seukuran Bumi yang mengorbit pada bintang-bintang terdekat. Planet-planet di sekitar bintang-bintang adalah yang paling mudah diamati dengan teleskop yang lebih besar di ruang angkasa dan di Bumi," ujar Paul Hertz, direktur divisi astrofisika di Markas NASA, dikutip dari Space, Rabu 8 Januari 2020.
"Menemukan TOI-700d adalah penemuan kunci ilmu pengetahuan untuk TESS," imbuhnya.
TESS, yang diluncurkan pada April 2018, mencari planet menggunakan "metode transit". TESS mencari tanda penurunan kecerahan bintang yang disebabkan oleh orbit planet yang mengelilingi bintang.
Mulanya TESS akan mengelompokkan bintang-bintang, sehingga bisa menampilkan gambaran planet-planet berdasarkan ukuran dan suhu permukaannya. Tak hanya ilmuwan NASA yang terlibat dalam TESS, astronom amatir termasuk siswa sekolah juga ikut terlibat.
"Ketika kami mengoreksi parameter bintang, ukuran planet-planetnya turun dan kami menyadari planet yang letaknya lebih jauh memiliki ukuran sebesar Bumi dan terletak di zona layak huni," kata Emily Gilbert, seorang mahasiswa pascasarjana di University of Chicago.
Pada 2019, planet yang serupa dengan Bumi juga ditemukan. Dua planet serupa Bumi saat itu ditemukan mengorbit salah satu bintang terdekat dengan tata surya dan memiliki jarak hanya 12,5 tahun cahaya dari bumi.
Planet-planet ini diberi nama Teegarden a dan Teegarden b. Kedua planet tersebut berada di zona layak huni.
Tim astronom internasional dari Universitas Göttingen mengumumkan penemuan ini pada 18 Juni 2019. Hasil tinjauan sejawat mereka diterima di Astronomi dan Astrofisika pada 14 Mei 2019.
Dengan jarak 12,5 tahun cahaya, kedua planet tersebut juga termasuk dalam planet di luar surya zona layak huni keempat yang terdekat dengan Bumi. Sistem bintang Teegarden sendiri adalah yang ke-24 paling dekat dengan Bumi.
Artikel ini pernah dimuat di VOI.ID dengan judul: Empat Misi Eksplorasi NASA untuk Mengungkap Rahasia Tata Surya.
Selain Planet Kembaran Bumi, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!