Diduga Ada Napi yang Dieksploitasi, Kalapas Wanita Tangerang Bungkam
Ilustrasi FOTO Andri Winarko VOI

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II A Tangerang, Yekti Apriyanti bungkam saat ditanya adanya dugaan napi yang dieksploitasi yang terjadi di lapas tempatnya bekerja.

Malam itu seorang wanita yang mengaku bernama Agatha memesan supir dari aplikasi online. Wanita dengan badan aduhai dijemput dari apartemen S di bilangan pusat perbelanjaan di Kota Tangerang menuju lapas wanita.

Jarak dari apartemen S tersebut ke lapas wanita terbilang dekat dan dikenakan biaya Rp 30 ribu. Menurut penelusuran Voi, jarak dari apartemen ke lapas wanita bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Supir aplikasi online berinisial AL mengatakan telah mengantar Agatha ke dalam halaman lapas wanita tepat tengah malam dan dia mendapatkan tip sebesar Rp.100 ribu atas jasanya.

"Saya jemput jam 12 kurang dari apartemen itu dan antar sampai ke lapas wanita. Sampai halaman lapas jam 12 malam. Orangnya baik, badannya bagus dan enak diajak ngobrol. Saya dikasih tip Rp100 Ribu, " kata AL saat ditemui Voi.

AL mengaku peristiwa itu terjadi pada bulan Februari 2023. Dia juga menunjukkan data berdasarkan aplikasi. Terlihat nama pelanggan yang tertulis dan memesan benar Agatha dengan tujuan Lapas Wanita Tangerang.

Berdasarkan cerita dan bukti pesanan tersebut, dugaan adanya napi wanita yang bekerja menjadi pekerja seks komersial melalui aplikasi menguat. Namun untuk apa napi dieksploitasi seperti itu. Jika petugas lapas, untuk apa datang ke dalam lapas pada saat malam hari?

Saat hal ini ditanyakan ke Kalapas, sayangnya Yekti Apriyanti bungkam dan tidak mau menjawab pertanyaan yang dituliskan melalui WhatsApp.

Menurut Suratmin salah satu petugas Lapas Wanita yang mulai bertugas sejak Desember 2022, dirinya tidak berwenang untuk menjawab pertanyaan tersebut. Namun dia mengaku mengetahui dan membenarkan cerita adanya napi wanita yang diantar ke lapas di tengah malam.

"Saya tahu cerita itu namun tidak berhak dan berwenang menjawab, yang paling berwenang hanya Kalapas. Bisa diberitahukan siapa yang memberitahu informasi tersebut mas?," katanya saat dihubungi melalui telpon genggam, Minggu, 12 November.

Suratmin menyebutkan saat ini Yekti begitu Kalapas biasa dipanggil, sedang tertimpa masalah yang disebabkan ada narapidana wanita titipan kabur dan pulang ke rumah orang tuanya di Desa Kasui, Kecamatan Kasui, Lampung.

"Mohon dimengerti keadaan ibu saat ini sedang banyak masalah akibat peristiwa tersebut, " katanya.

Nurmawati merupakan tahanan titipan dari Polsek Karawaci dengan kasus penganiayaan. Dia kabur dari Lapas Wanita Kelas II Tangerang pada Rabu (6/12/2023).

Kasus pelarian Nurmawati berawal dari laporan petugas pos jaga Blok Teratai (tahanan) pada pukul 12.30 WIB kepada Komandan Jaga dan Staf KPLP yang kemudian ditembuskan kepada Ka. KPLP dan Kalapas.

Struktural Keamanan Lapas Itu Berjenjang, Mempertanyakan Bagaimana Tahanan Itu Bisa Kabur?

Berdasarkan informasi yang diberikan pihak lapas wanita, tahanan yang masih dalam titipan itu diketahui kabur pada pukul 12.30 WIB pada Rabu (6/12). Dan dalam tiga hari berhasil ditangkap kembali oleh tim gabungan dari Polrestro Tangerang dan aparat penegak hukum Kemenkumham.

Nurmawati (tengah), tahanan yang kabur dari Lapas Kelas II A Tangerang usai ditangkap tim gabungan Polres Tangerang di Kasui, Way Kanan, Lampung. (Istimewa)
Caption

Tidak ada yang informasi yang menjelaskan bagaimana tahanan titipan itu melewati pintu demi pintu hingga bisa naik bus menuju kampung halamannya yang ada di Lampung. Dan bagaimana tahanan itu memperoleh uang untuk biaya transportasi menuju ke Lampung?

Kepala bagian humas Dirjen Lapas, Edward Pagar Alam mengatakan dari informasi yang berhasil dihimpun, tahanan titipan itu telah mengamati situasi dan kabur melewati salah satu menara yang sedang direnovasi.

"Menurut informasi yang berhasil dihimpun, tahanan itu kabur melewati salah satu menara yang sedang direnovasi," katanya kepada VOI, Selasa, 12 Desember.

Edward menjelaskan saat ini tahanan tersebut sedang diletakkan di kamar khusus guna memulihkan kondisi psikologis dan hal tersebut merupakan salah satu program dari binaan kepada tahanan.

"Kondisi tahanan saat ini sedang berada dalam situasi pemulihan makanya diletakkan di dalam kamar khusus agar lekas pulih," katanya.

Terkait adanya dugaan napi yang dieksploitasi menjadi PSK, Edward Pagar Alam mengatakan saat ini pihaknya belum mau memberikan komentar dan masih mendalami informasi tersebut. Dia menambahkan saat ini dirjen lapas sedang mendalami setiap petugas yang ada di lapas wanita.

"Terkait informasi napi yang dieksploitasi kami belum mau berkomentar sebelum melihat bukti yang konkret, bila ada informasi dari driver online akan kami tampung dulu. Kelalaian dari petugas lapas sehingga tahanan tersebut bisa melarikan diri akan diurus oleh Kanwil Serang, Banten. Jadi Dirjen Lapas akan meminta Kanwil Banten untuk melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap petugas yang jaga," tandasnya.

Pengamat Indonesia Club, Gigih Guntoro menjelaskan dari sisi struktural lapas itu berjenjang. Posisi paling atas dari lapas merupakan Kalapas dan di bawahnya Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (KPLP). Terkait adanya dugaan eksploitasi wanita, Gigih mengatakan hal itu mungkin saja terjadi namun sulit untuk dibuktikan.

"Terkait adanya eksploitasi itu mungkin saja terjadi, namun sulit untuk dibuktikan," katanya.

"Jenjang struktural ini seharusnya menjadi bagian dari pengamanan yang cukup ketat untuk proses keluar atau masuknya siapa saja ke dalam lapas," kata Gigih Guntoro kepada VOI, Senin, 11 Desember.

Gigih juga menambahkan sangat tidak masuk akal jika pihak lapas tidak mengetahui proses kaburnya napi tersebut. Hal yang sudah menjadi rahasia umum ditambahkan Gigih Guntoro jika mau keluar dari lapas dengan alasan sakit, napi harus ada kompensasi yang diberikan kepada pihak lapas.

"Nah kalau sampai bisa kabur namun tidak diketahui bagaimana penyebab kaburnya, yang jelas itu tidak masuk akal. Biasanya ada prosedur tetap (Protap) bila napi keluar harus dikawal oleh 2 atau 3 orang sipir. Tujuannya jelas untuk menjaga keamanan napi atau tahanan tersebut," katanya.

Kelalaian pengawasan ini disebutkan Gigih akan memberikan sanksi kepada Kalapas seperti yang diterima kalapas sebelumnya. Di Tangerang sudah ada beberapa kali napi yang melarikan diri dan mendapatkan sanksi dicopot dari jabatannya.

Tahanan Titipan Sudah Berhasil Ditangkap

Ketua tim pencarian Nurmawati dari Polsek Karawaci, Inspektur Dua Hendra Fereza, mengungkap pengakuan Nurmawati kabur karena didorong rasa rindu terhadap anak dan suaminya yang juga tinggal di Kasui, Lampung

Saat ditangkap, Hendra mengatakan, Nurmawati tengah beristirahat. Wanita yang sedang mencari pekerjaan sebagai asisten rumah tangga di Tangerang itu mengaku belum sempat bertemu suami dan anaknya.

"Kenapa dia langsung ke rumah ibunya, karena N bermimpi ibunya meninggal," kata Hendra

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho membenarkan perihal penangkapan Nurmawati, tahanan yang sempat melarikan diri dari Lapas Perempuan Kelas II A Tangerang tersebut saat ini tengah dalam perjalanan menuju Tangerang Mako Polsek Karawaci.

“Benar, Tim gabungan dari Polres Metro Tangerang Kota bersama pegawai Lapas kelas II A Kemenkumham Banten telah berhasil menangkap Nurmawati di kediaman orang tuanya di daerah Lampung, sekitar pukul 16.00 WIB," ungkap Zain dalam keterangan singkatnya.

Ia mengatakan sejak didapatkan informasi terkait tahanan atas nama Nurmawati melarikan diri dari Lapas. Polres Metro Tangerang Kota, Polda Metro Jaya bersama Lapas Kelas II A langsung membentuk tim gabungan untuk memburu tahanan itu ke berbagai tempat dan lokasi yang diduga menjadi tempat persembunyiannya.

Zain menyebutkan pencarian selama tiga hari tersebut akhirnya membuahkan hasil.

“Titipan Polsek Karawaci yang terlibat kasus penganiayaan itu akhirnya berhasil kita amankan tanpa melakukan perlawanan," kata Zain lagi.