Konflik Israel-Palestina, Ternyata Sukarno Mendukung Kemerdekaan Palestina
Soekarno (Sumber: geheugen.delpher.nl)

Bagikan:

MEDAN – Konflik Israel-Palestina tidak pernah berhenti. Namun, sejak masa Presiden Soekarno, Indonesia merupakan pendukung utama kemerdekaan negara Palestina.

Berawal dari kesamaan nasib –Indonesia dan Palestina— yang pernah dijajah jadi muaranya, Bung Karno menegaskan jika tiap bangsa punya hak menentukan nasibnya sendiri.

Palestina Berhak Merdeka dari Penjajah Israel

Dalam konteks itu, Palestina berhak merdeka dari belenggu penjajahan Israel. Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Pesan itu bahkan acap kali diucap oleh Bung Besar. Lebih lagi, sebagai bentuk perlawanan panjang melawan kolonialisme.

Boleh jadi tak ada yang meragukan jika Soekarno adalah presiden terbaik yang pernah memimpin Indonesia. Sikapnya yang secara konsisten anti-kolonialisme, anti-kapitalisme, dan anti-imperialisme, tak saja merebut hati rakyat Indonesia, namun juga rakyat dunia.

Laksana Che Guevara dari Kuba, Bung Karno kemudian menjelma menjadi ikon perlawanan dunia akan kolonialisme. Salah satu jejak perlawanan terhadap kolonialisme telah ditunjukkan olehnya dalam Pleidoi fenomenal berjudul Indonesia Menggugat.

Pidato pembelaan (pleidoi) itu digarap oleh Bung karno kala dirinya menjadi tahanan Belanda di Penjara Benceuy. Tepat sebelum persidangan, Bung Karno bersusah payah menulis pembelaannya itu. Bung Karno memanfaatkan perpustakaan penjara sebagai gudang ilmu pengetahuan meramu pleidoi.

Tak mudah memang. Untuk menulis pidato Bung Karno hanya memanfaatkan sumber daya yang terbatas seperti sebuah kaleng untuk menjadi alas dirinya menulis pembelaan yang paling diingat rakyat Indonesia.

“Ia (kaleng) kualas dengan beberapa lapis kertas sehingga tebal dan aku mulai menulis. Dengan cara begini aku bertekun menyusun pembelaanku yang kemudian menjadi sejarah politik Indonesia dengan nama lndonesia Menggugat,” ungkap Bung Karno dikutip Cindy Adams dalam buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (1965).

“Dalam buku ini aku mengungkapkan secara terperinci penderitaan yang menyedihkan dari rakyatku sebagai akibat penghisapan selama tiga setengah abad di bawah penjajahan Belanda. Thesis tentang kolonialisme ini, yang kemudian diterbitkan dalam selusin bahasa di beberapa negara dan yang diguratkan dengan kata yang bernyalanyala, adalah hasil penulisan di atas kaleng tempat buang air yang bertugas ganda itu,” tambahnya.

Artikel ini pernah tayang lengkap di VOI.ID dengan judul: Dukungan Tiada Akhir Bung Karno untuk Palestina.

Selain dukungan kemerdekaan Palestina dari Sukarno, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!