MEDAN - Banyak dari kita, mungkin sebagian besar dari kita, sering melihat ponsel atau laptop saat kita menonton TV. Para peneliti di Universitas Stanford telah mengidentifikasi hubungan antara multi-screening dengan kehilangan ingatan dan gangguan kesehatan lainnya.
Para sukarelawan mengukur aktivitas otak dan ukuran pupil mereka saat melakukan berbagai tugas berbasis layar dan tes ingatan.
BACA JUGA:
Penelitian tentang Efek dan Bahaya Multi-Screening
Mereka juga menyelesaikan kuesioner untuk mengukur seberapa sering mereka terlibat dalam multi-screening, serta mengidentifikasi ciri-ciri psikologis lainnya seperti lamanya rentang perhatian mereka, dan impulsif.
“Peningkatan kekuatan alfa di bagian belakang tengkorak Anda telah dikaitkan dengan penyimpangan perhatian, pengembaraan pikiran, gangguan, dan sebagainya,” jelas penulis utama studi Kevin Madore, seorang rekan postdoctoral Stanford di Lab Memori Stanford melansir Daily Star, Rabu, 4 November.
"Kami juga tahu bahwa penyempitan diameter pupil - khususnya sebelum Anda melakukan tugas yang berbeda - terkait dengan kegagalan kinerja seperti waktu reaksi yang lebih lambat dan lebih banyak pikiran yang mengembara."
Dia menekankan bahwa meski timnya telah mengidentifikasi hubungan antara kegagalan ingatan dan multi-screening ini, terlalu dini untuk mengatakan bahwa yang satu pasti menyebabkan yang lain.
"Kami tidak dapat mengatakan bahwa multitasking media yang lebih berat menyebabkan kesulitan dengan perhatian berkelanjutan dan kegagalan ingatan," kata Dr Madore, "meskipun kami semakin belajar lebih banyak tentang arah interaksi."
Rekannya Anthony Wagner menambahkan: “Saat kita menavigasi hidup kita, kita mengalami periode di mana kita frustrasi karena kita tidak dapat membawa pengetahuan ke dalam pikiran, mengungkapkan apa yang kita ketahui.
“Untungnya, sains sekarang memiliki alat yang memungkinkan kita menjelaskan mengapa seseorang, dari waktu ke waktu, mungkin gagal mengingat sesuatu yang tersimpan dalam ingatan mereka.”
Dalam jangka panjang, kata Wagner dan Madore, penelitian ini dapat digunakan untuk merancang sensor mata yang dapat dikenakan yang mengukur konsentrasi dan gangguan.
“Kami memiliki kesempatan sekarang,” kata Dr Wagner, “untuk mengeksplorasi dan memahami bagaimana interaksi antara jaringan otak yang mendukung perhatian, penggunaan tujuan dan memori berhubungan dengan perbedaan individu dalam memori pada orang dewasa yang lebih tua, baik yang mandiri, maupun dalam hubungannya dengan penyakit alzheimer.”
Namun, saat ini, siapa pun tak bisa menghindarkan multi-screening. Bagaimanapun, dengan ponsel yang menawarkan banyak pilihan hiburan, sulit untuk tetap fokus hanya pada satu hal. Sangat menggoda untuk melihat IMDb untuk melihat film lain yang dibintangi oleh bintang favorit Anda, bukan?
Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: Studi: Multi-Screening Bisa Berdampak pada Kualitas Daya Ingat.
Selain Efek dan Bahaya Multi-Screening Ponsel, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!