MEDAN - Apakah Anda salah satu orang yang penasaran dengan kehidupan yang ada di Planet Mars? Jika iya, mari simak artikel berikut ini hingga selesai.
Kabar baik dimulai dari Kawah Ramon di gurun Israel selatan, sebuah tim yang terdiri dari enam orang, lima pria dan satu wanita, 'astronot' mulai mensimulasikan bagaimana rasanya hidup selama sekitar satu bulan di planet merah.
BACA JUGA:
Simulasi Hidup di Planet Mars Selama 1 Bulan
Habitat tim Proyek AMADEE-20 mereka terselip di bawah singkapan berbatu. Di dalam mereka tidur, makan, dan melakukan eksperimen. Di luar, mereka mengenakan pakaian luar angkasa tiruan yang dilengkapi dengan kamera, mikrofon, dan sistem pernapasan mandiri.
"Kami memiliki moto gagal cepat, gagal murah, dan memiliki kurva belajar yang curam. Karena untuk setiap kesalahan yang kami buat di bumi ini, kami berharap kami tidak mengulanginya di Mars," terang Direktur Forum Antariksa Austria Gernot Gromer, mengutip Reuters 11 Oktober.
Forum Antariksa Austria menjalankan proyek tersebut bersama dengan Badan Antariksa Israel dan grup lokal D-MARS.
Sejumlah wahana Mars baru-baru ini telah memikat penggemar astronomi di seluruh dunia, dengan robot penjelajah seperti NASA Perseverance dan, untuk pertama kalinya, helikopter Ingenuity, menawarkan pandangan sekilas ke permukaan planet. Tapi misi berawak kemungkinan lebih dari satu dekade.
Dengan adanya AMADEE-20, yang seharusnya terjadi pada tahun 2020 tetapi ditunda karena COVID-19, tim berharap dapat membawa wawasan baru yang akan membantu mempersiapkan misi itu, ketika itu datang.
"Habitatnya, saat ini, adalah yang paling kompleks, stasiun penelitian analog paling modern di planet ini," terang Gromer, berdiri di samping struktur seluas 120 meter persegi (1.300 kaki persegi) yang berbentuk seperti dua yurt besar yang terhubung.
Keenam anggota tim terus-menerus di depan kamera, tanda-tanda vital mereka dipantau, pergerakan mereka di dalam dilacak untuk menganalisis tempat favorit untuk berkumpul. Semua ini untuk lebih memahami faktor manusia, kata Gromer.
Di luar, insinyur dan spesialis lain bekerja dengan drone dan rover untuk meningkatkan navigasi dan pemetaan otonom di dunia di mana GPS tidak tersedia.
Secara keseluruhan mereka akan melakukan lebih dari 20 percobaan di bidang termasuk geologi, biologi dan kedokteran dan berharap untuk mempublikasikan beberapa hasil ketika selesai.
"Kami adalah enam orang yang bekerja di ruang sempit di bawah banyak tekanan untuk melakukan banyak tes. Pasti ada tantangan," tutur Alon Tenzer, salah satu 'astronot' yang terlibat dalam penelitian ini.
"Tapi saya percaya kru saya, bahwa kami mampu mengatasi tantangan itu," pungkasnya.
Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: Ilmuwan Austria dan Israel Simulasikan Kehiduapn di Mars
Selain Bagaimana Kehidupan di Mars , ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!