MEDAN - Baru-baru ini Facebook berubah nama menjadi Meta. Hal tersebut membuat banyak orang geger dan menghubungkan dengan proyek Metaverse.
Namun kehadiran Metaverse lebih dulu muncul dalam novel yang diterbitkan tahun 90-an. Melalui tokoh Hiro yang peretas yang juga bekerja sebagai sopir pengiriman pizza untuk mafia, Metaverse muncul.
BACA JUGA:
Hiro pada satu waktu dirinya bertemu dengan Yours Truly, yang dalam novel kerap disebut YT.
YT adalah pemain skateboard muda yang juga kurir. Dalam pekerjaannya, YT kerap menyelesaikan pengiriman-pengiriman yang gagal sampai tepat waktu. Itulah kenapa ia menyebut dirinya 'Orang Ketiga'.
Dari situlah kemitraan Hiro dan YT dimulai. Keduanya kemudian mulai mengumpulkan intel dan menjualnya ke CIC, organisasi nirlaba yang terbentuk dari merger antara CIA dan Perpustakaan Kongres.
Petualangan Tokoh Hiro di Metaverse
Petualangan Hiro di metaverse berawal ketika dirinya ditawari file berlabel 'Snow Crash' oleh seorang pria bernama Raven, karakter yang ia temui di metaverse.
Teman Hiro, sesama peretas, Da5id melihat gambar bitmap dalam file tersebut. File itu menyebabkan komputernya mogok dan Da5id mengalami kerusakan otak di dunia nyata. Dalam kerja kurirnya, YT kemudian direkrut sebagai pekerja lepas oleh seorang bos mafia, Paman Enzo, yang terkean dengan sikap dan inisiatif YT.
Dari situlah penyelidikan dilakukan YT dan Hiro. Sejumlah temuan terkait penyebaran virus neuro-linguistik yang memungkinkan fungsi otak diprogram menggunakan rangsangan audio mereka dapati. Singkat cerita Hiro, yang di kehidupan nyata bekerja sebagai pengantar pizza justru jadi pejuang di metaverse, protagonis dalam cerita yang berusaha membongkar seluruh konspirasi.
"Snow Crash adalah kejar-kejaran yang mengubah pikiran melalui Amerika masa depan yang begitu aneh, sangat keterlaluan … Anda akan segera mengenalinya," tulis Goodreads dalam ulasan.
Metaverse adalah Penerus Internet
Konsep metaverse pertama kali diperkenalkan dalam novel ini. Penulis, Neal Stephenson menggambarkan metaverse sebagai penerus internet. Ini adalah visi Stephenson tentang bagaimana internet berbasis virtual reality atau realitas visual dapat berkembang dalam waktu dekat. Ia membayangkan ini seperti game online multipemain masif (MMO).
Metaverse diisi avatar yang dikendalikan pengguna dan daemon sistem. Novel ini dirilis pada 1992, dengan Stephenson membuka cerita dalam gambaran Los Angeles abad ke-21. Saat itu dunia baru saja melewati keruntuhan ekonomi di seluruh dunia.
Pada masa itu Los Angeles bukan lagi bagian dari Amerika Serikat karena pemerintah federal menyerahkan sebagian besar kekuasaan dan wilayahnya kepada organisasi swasta dan pengusaha. Sistem itu digambarkan menyerupai anarko-kapitalisme, tema yang diangkat Stephenson dalam The Diamond Age, novel setelah Snow Crash.
Seperti novel Stephenson lain, Snow Crash mencakup bahasan luas, termasuk sejarah, agama, linguistik, antropologi, arkeologi, politik. filsafat, matematika, hingga ilmu komputer. Dalam esai berjudul In the Begining... Was the Command Line yang ditulis Stephenson pada 1999, ia menjelaskan 'snow crash' adalah istilah mode kegagalan perangkat lunak di masa awal Macintosh.
Stephenson awalnya berencana bekerja sama dengan seniman, Tony Sheeder menjadikan Snow Crash novel grafis yang dibuat oleh komputer. Setelah rilis Snow Crash dinominasikan sebagai penerima Penghargaan Fiksi Ilmiah Inggris tahun 1993 dan Penghargaan Arthur C. Clarke 1994.
Ready Player One, Film tentang Metaverse
Konteks kultur pop lebih kekinian digambarkan dalam film Ready Player One karya Steven Spielberg. Film tersebut menggambarkan metaverse dalam konteks lebih mutakhir.
Ready Player One menggambarkan kehidupan dunia virtual pada tahun 2045, yang lebih menggairahkan ketimbang alam nyata. Ready Player One, sejak dirilis 2018 langsung meledakkan diskusi soal masa depan baru umat manusia, tentu saja dalam konteks lebih dramatis.
Tapi dari segi teoritik, para futuris merumuskan sejumlah karakteristik utama dari metaverse. Selain Ready Player One, beberapa judul film juga mengangkat metaverse sebagai latar atau tema utama. Trilogi The Matrix barangkali jadi yang paling legendaris.
Selain itu kisah cinta digital antara Theodore dan Samantha dalam Her juga tak mungkin terlewat. Mengisi daftar lain ada Minority Report, Avatar, Wreck it Ralph, V/H/S: Viral, Tron, hingga Lucy. Mana yang paling meninggalkan kesan buat kamu?
Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: Meramal Masa Depan Kita di Bawah Meta lewat Visi Kultur Pop
Selain Konsep Metaverse Pertama Dikenalkan, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!