Sejarah Roasting Komedi, Bedakan dengan Bullying
Friar's Club (Sumber: Wikimedia Commons)

Bagikan:

MEDAN - Kiky Saputri baru-baru ini mendapatkan sorotan setelah berhasil me-roasting Gubernur DKI Jakarta. Komedi yang dibawakan Kiky Saputri adalah roasting. Teknik yang identik dalam praktik stand up comedy.

Mengutip laman English Wikipedia, Roasting berasal dari kata "roast", yang berarti "memanggang". Namun sebagai bahasa serapan, roasting diterjemahkan sebagai mengkritik atau menyampaikan teguran dengan keras. Laman Friars' Club, sebuah klub pribadi masyhur nan legendaris di New York City menjelaskan titik awal praktik roasting.

Roasting pertama kali muncul pada 1904 di Klub Friars

Tokoh seni dalam periode-periode awal sejarah roasting adalah Bob Hope, Groucho Marx, serta Buddy Hackett, yang merupakan anggota awal klub.

Sejak itu banyak aktor, musisi, serta komedian mempraktikannya. Dan, memang, sejak awal roasting memiliki kekuatan sebagai sarana pengantar kritik. Komedian-komedian, seperti Milton Berle, Johnny Carson hingga Jack Benny mempraktikkan roasting sebagai pemberontakan melawan struktur politik baku pada masa itu.

Dalam perkembangannya roasting lebih bebas konteks. Ia bisa diperagakan secara acak. Tak melulu harus kritik politik, sosial, dan muatan-muatan nilai lain. Ia bisa lebih mengambang ringan.

Meski begitu ada aturan umum yang lahir dalam roasting. Pertama, tak boleh ada unsur penghinaan rasial dalam roasting. Kemudian, roasting harus mempertimbangkan situasi kehidupan dan mengangkat keunikan dari pihak yang di-roasting.

Bagi Kiky, secara natural dalam benak publik ia tumbuh sebagai ahlinya me-roasting para penguasa. Seperti dituturkan Kiky dalam kicauannya, sejumlah tokoh politik dari lingkar kekuasaan pernah ia 'panggang' dalam panas komedi.

Sebut saja mantan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri; mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti; mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara; Menteri Luar Negeri Retno Marsudi; serta politikus Partai Gerindra, Fadli Zon.

"Bapak Hanif Dhakiri ini keren banget karena dia adalah Menteri Ketenagakerjaan dan sekarang merangkap sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga. Bapak Hanif Dhakiri sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga menggantikan Imam Nahrawi yang tersandung kasus korupsi. Terkadang benar kata pepatah, kadang kebahagiaan itu tercipta, karena adanya penderitaan orang lain," Kiky kepada Hanif dalam acara Kerja Belum Selesai di Kompas TV.

"Mungkin salah satu tugas kecilnya adalah mengatur sinyal provider dan juga data internet. Jadi kalau kalian selama ini merasa kuota internet kalian cepat habis, internet kalian lemot, salahkan saja bapak ini," Kiky menunjuk Rudiantara dalam roasting-annya di acara yang sama.

"Saya pernah membaca artikel yang mencengangkan bahwa ibu Retno Marsudi punya hobi mengoleksi bandana. Ya Allah, imut banget kayak anak TK. Katanya Ibu Retno sudah koleksi bandana karena rambutnya suka berantakan. Mohon maaf ibu, itu rambut apa rumah tangga artis?" giliran Retno Marsudi.

"Yang keren dari Bu Susi adalah beliau mengabdikan diri berpuluh-puluh tahun untuk memajukan komunitas hasil laut terutama dari daerah kelahirannya di Jawa Barat. Seluruh nelayan di Pangandaran menyebut Bu Susi sebagai Putri Laut. Putri Laut, dari Pangandaran, Pantai Selatan, Jawa Barat. Mohon maaf ibu, apakah ibu titisan Nyi Roro Kidul?" Susi jadi korban terakhir Kiky di acara televisi itu.

Fadli Zon merasakan roasting-an Kiky di acara lain, yaitu program bertajuk Pojok Rumah Rakyat yang tayang di TVRI. Kepada Fadli Zon, Kiky berucap, "Beliau adalah anggota parlemen. Kerjaannya adalah kunjungan luar negeri, menghabiskan biaya negara. Tapi enggak apa-apa karena tujuannya mendamaikan negara lain. Padahal, Indonesia banyak konflik karena beliau.

Terakhir Kiky me-roasting Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam program teleivis Lapor Pak yang tayang di Trans7. Sejumlah kalimat panas dilemparkan Kiky, mulai dari Formula E, banjir Jakarta hingga singgungan soal Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Saya seneng banget ketemu pak Anies hari ini. Kalau ketemu Gubernur itu enggak bisa kayak ketemu orang biasa. Nyapanya itu beda. Kalau ketemu pak Andika, keluarga apa kabar? pak Wendi, anak-anak apa kabar? Kalau sama Gubernur itu enggak bisa biasa. Pak Anies, Formula E apa kabar?"

"Tapi pak Anies, ini saya enggak setuju. Karena banyak yang menghujat. Di mata masyarakat pak Anies selalu salah, terutama soal banjir. Padahal kita tahu banjir sudah ada sebelum pak Anies menjabat sebagai gubernur."

"Banjir, pak Anies salah. Banjir, pak Anies salah. Sampai pak Anies kesal dan beliau buat statement, 'banjir bisa surut satu hari dan hujan bisa dikendalikan.' Sekarang saya tahu, pak Anies bukan Gubernur tapi avatar pengendali air," roasting-an lain dari Kiky.

"Kita kedatangan tamu luar biasa! Seorang gubernur, sosok pemimpin hebat. Tepuk tangan dong, buat pak Ahok!" ucap Kiky.

Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: Komedi Keberpihakan Kiky Saputri

Selain Sejarah Roasting Komedi, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!