Ekspor Kopi Arabika Tapanuli Selatan Sipirok sampai Australia dan Cina
Dua orang pemerhati petani Hamdan Nasution (kiri) dan Toni (tengah) menengok dari dekat proses penggilingan kopi (antara)

Bagikan:

MEDAN - Di tengah suasana COVID-19, Kopi Arabika Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara semakin digemari negara luar seperti Australia dan Guangdong China.

Kopi Arabika Sipirok yang mulai di lirik (import) negara luar negeri itu olahan kopi kelompok tani Maju Jaya Desa Situmba, Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).

Impor Kopi Sipirok untuk 4 Bulan lagi

Nanang, Ketua Kelompok Tani Maju Jaya mengatakan, pengiriman biji kopi atau green bean Arabika Sipirok itu baru dalam tiga empat bulan ke belakang.

"Alhamdulilah, meski melalui pihak ke tiga (importir Medan) per bulannya green bean kita sudah eksport pasar Australia 2,5 ton dan Guangdong China 1,5 ton," ujarnya.

Kelompok tani Maju Jaya bisa menembus penuhi pasar luar negeri setelah kelompok tani memiliki huller mesin pengupas gabah kopi basah, berkapasitas satu ton per jam, atau masih satu-satunya di wilayah Tabagsel.

"Yang di syaratkan importir kopi itu atau luar negeri demikian, green bean hasil olahan mesin kupas basah dengan kadar air 14 persen," kata ayah tiga anak itu.

Selain sudah punya huller, rumah produksi green bean kelompok tani Maju Jaya ini juga memiliki roasting kopi (proses mengeluarkan air dan mengembangkan biji kopi serta mengeluarkan aroma).

"Selain green bean, permintaan rose bean biji kopi setelah di roasting juga ada banyak. Ke Pulau Jawa, sebagian Sumatera, kafe-kafe di Medan dan Pekan Baru dan Kota Padang Sidempuan. Paling Jauh negara Qatar," ungkapnya.

Selain itu mesin pengupas kulit kopi (cherry) juga ada. Untuk mesin ini sengaja gratis kan untuk menolong petani kopi sekitar Desa Situmba. Ampas kulitnya dimanfaatkan pupuk kompos. Fasilitas lain dimiliki penjemuran gabah terbuka, dan dua rumah kaca.

"Untuk penyortiran (pemilahan) biji kopi kita juga memberdayakan masyarakat sekitar. Upahnya Rp2 ribu per kilogramnya. Lumayan bisa menambah inkam masyarakat sekitar yang mayoritas bertani," tambah suami Sukiem.

Berbagai varian kopi yang dihasilkan di samping pembibitan kopi, seperti wine, fruity, honey, natural, full washed, sandwich dan lainnya. Untuk harga jual green bean mencapai Rp80 ribu per kg dan Roas Bean bisa hingga Rp150 ribu per kg.

Selain Kopi Arabika Tapanuli Selatan, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Sumut, Berita Sumatera Utara Terkini!