Kasus Pembunuhan yang Belum Terpecahkan hingga 20 Tahun, Padahal Pelaku Masih Sempat Main Komputer dan Makan Es Krim Sebelum Lari
Photo by Bermix Studio on Unsplash

Bagikan:

MEDAN - Kasus pembunuhan satu keluarga di Setagaya Ward Tokyo Jepang 20 tahun lalu, masih belum diketahui siapa pelaku pembunuhnya. Padahal ribuan bukti sudah dikantongi polisi.

Terdapat banyak fakta-fakta yang berhasil dikumpulkan polisi dalam mengusut kasus ini. Bagaimana tidak, 280.000 petugas sudah dan masih terlibat dalam penyelidikan hingga saat ini.

Selain itu, Polisi sudah memiliki lebih 16.000 informasi dari publik. Belum lagi hadiah 20 juta yen untuk informasi yang mengarah pada penangkapan si pembunuh atau pembunuh.

Kasus Pembunuhan 20 Tahun Lalu di Jepang, jejak pelaku raib tak berbekas.

Dilansir dari Japan Today pekan lalu, Mikio Miyazawa (44 tahun); istri Yasuko (41 tahun); putrinya Niina (8 tahun) dan putranya Rei (6 tahun) ditemukan tewas pada pagi hari tanggal 31 Desember 2000. Rei dicekik hingga meninggal. Sedangkan tiga lainnya ditikam sampai mati.

Polisi menemukan cukup banyak jejak pelaku di rumah korban. Ada sidik jari dan bukti lain yang menunjukkan si pembunuh masih sempat menggunakan komputer dan makan es krim usai melakukan pembunuhan.

Bahkan pelaku juga diduga kuat masih ada beberapa jam di dalam rumah sebelum pergi keesokan paginya sebelum fajar.

Polisi menjamin tidak akan pernah menyerah sampai kasus ini diselesaikan. Salah satu usahanya adalah 11 Desember kemarin polisi membagikan brosur di stasiun kereta Seijogakuenmae untuk meminta bantuan informasi kepada warga yang lewat. Dan ini dilakukan setiap tahun dengan harapan seseorang akan memberikan informasi baru.

Polisi juga manekin yang mengenakan pakaian yang mirip dengan apa yang diyakini telah dikenakan oleh si pembunuh.

Polisi menyimpulkan pakaian, termasuk sweter, dan pisau yang ditinggalkan di tempat kejadian telah dibeli di Prefektur Kanagawa. Tiga jenis pewarna fluoresen bubuk ditemukan di sepatu dan tas yang ditinggalkan di tempat kejadian. Di saku sweter, yang baru dijual dua bulan sebelum pembunuhan terjadi, ditemukan jejak burung yang berjatuhan, pohon zelkova Jepang, dan daun willow.

Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: Usai Membunuh 1 Keluarga di Jepang, Pelaku Masih Sempat Main Komputer dan Makan Es Krim Sebelum Kabur

Selain Kasus Pembunuhan yang Belum Terpecahkan, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Sumut, Berita Sumatera Utara Terkini!