Direktur Operasional PT Kayan Hydro Energy Jelaskan Pembangunan Mega Proyek Sejalan dengan Visi Jokowi
Khaerony. (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Bagikan:

MEDAN - Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di aliran Sungai Kayan, dicanangkan sudah 10 tahun lebih.

Direktur Operasional PT Kayan Hydro Energy (KHE), Khaerony menjelaskan banyak hal yang sudah mereka dilakukan untuk menyiapkan pembangunan lima PLTA di sepanjang aliran sungai Kayan.

Setiap tahap perencanaan dilakukan sesuai dengan aturan yang ditetapkan pemerintah. Dan semua itu sudah sejalan dengan visi Presiden Jokowi dalam mewujudkan energi hijau yang akan mendukung ekonomi hijau. Saat kelima izin PLTA keluar, KHE akan melaksanakan pembangunan ini sesuai dengan target.

KHE tinggal satu step lagi untuk memulai mega proyek

Adalah perizinan, sesuatu yang amat krusial dalam setiap pekerjaan. Meski berbagai kelengkapan sudah disiapkan dan dipenuhi, namun izin masih terkendala.

Dari kelima PLTA, menurut Khaerony baru PLTA Satu yang keluar izinnya. “Empat lainnya masih tertahan di Kementerian BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal),” ungkap Rony begitu dia biasa disapa.

Saat dicecar apa yang menyebabkan izin PLTA Kayan 2, 3, 4 dan 5 tak dikeluarkan, dia juga tidak tahu persis apa alasannya. Soalnya saat ditanyakan hal itu kepada pihak BKPM tak diperoleh jawaban yang memuaskan.

Pihak KHE yang diwakili Andrew Suryali selaku Direktur Utama dan Khaerony secara terbuka dalam jumpa pers yang berlangsung Rabu, 22 Desember di Hotel JW Marriott Jakarta, kembali mempertanyakan soal perizinan ini. Apa gerangan yang membuat izin ini tak juga keluar meski semua persyaratan sudah dilengkapi.

Hal ini bertentangan dengan pernyataan Presiden Jokowi beberapa waktu yang lalu soal mempermudah investasi dan perizinan.

Dalam berbagai kesempatan Jokowi selalu menekankan soal memangkas perizinan yang berbelit-belit. "Para pelaku usaha membutuhkan layanan yang mudah, cepat dan tidak berbeli-belit, jika ini terwujud akan berdampak pada pergerakan ekonomi secara siginifikan di nasional dan daerah," kata Jokowi dalam sambutannya di acara peresmian sistem perizinan online terpadu atau Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko, Agustus silam seperti dilansir Kompas.com.

Hal serupa kembali diulang oleh Jokowi di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. "Mengenai izin-izin, jangan tunggu-tunggu pakai hari, pakai minggu, tidak ada. (Dalam hitungan) jam keluarkan untuk menunjukkan kita serius terhadap pembangunan kawasan ini," kata Presiden Jokowi seperti dilansir Antara, Selasa, 21 Desember.

Sejatinya apa yang ditegaskan oleh Presiden sudah tidak perlu penafsiran lagi. Semuanya sudah jelas dan tegas. Tinggal menunggu realisasi dari pihak terkait dan berwenang untuk mengeluarkan perizinan. “Kita tunggu, semoga izin PLTA Kayan 2 sampai 5 segera keluar. Soalnya kita belum bisa memulai pekerjaan kalau izinnya belum keluar,” tandas Rony.

Rony tak main-main, karena investasi yang akan digelontorkan dalam proyek PLTA Kayan 1 sampai 5 ini terbilang tidak sedikit.

“Total investasi yang kami siapkan untuk membangun lima PLTA ini mencapai US$ 17,6 miliar. Jika semua perizinan beres, kami optimis selesai sesuai dengan target yang sudah direncanakan,” tandas Khaerony kepada Edy Suherli, Savic Rabos dan Rifai dari VOI yang menemuinya di Kantor PT. Kayan Hydro Energy di The East Building, Mega Kuningan, Jakarta Pusat belum lama berselang. Inilah petikan wawancara selengkapnya.

Artikel ini pernah tayang secara lengkap di VOI.ID dengan judul: Eksklusif, Sejalan dengan Visi Presiden Jokowi, Khaerony Tegaskan Pembangunan PLTA Kayan Sesuai Target

Selain Direktur Operasional PT Kayan Hydro Energy, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Sumut, Berita Sumatera Utara Terkini!