Orang Terkaya di Dunia Murka, Biden Tidak Menghargai Karyanya
Presiden AS, Joe Biden, akhirnya mengakui peran Elon Musk dan Tesla. (foto: twitter @potus)

Bagikan:

MEDAN - Pada akhirnya Presiden AS, Joe Biden secara terbuka mengakui peran Tesla dalam pembuatan kendaraan listrik di AS pada Selasa, 8 Februari.

Pengakuan tersebut dilakukan setelah Kepala Eksekutif Tesla, Elon Musk berulang kali mengeluh dan kesal karena merasa perannya membangun electric vehicle (EV) selama ini diabaikan.

"Dari perusahaan ikonik seperti GM dan Ford yang membangun produksi kendaraan listrik baru, hingga Tesla, produsen kendaraan listrik terbesar di negara kita, hingga perusahaan muda yang inovatif lainnya," kata Biden, yang menyebut mereka akan mengembalikan kejayaan industri manufaktur untuk "kembali ke Amerika setelah beberapa dekade. "

Konflik Elon Musk dan Produsen Mobil Listrik di Amerika

Biden juga berjanji untuk memberikan insentif pajak tambahan sebesar 4.500 dolar AS pada setiap kendaraan listrik buatan Amerika Serikat. Namun ini malah memicu bentrokan antara pembuat mobil tanpa serikat pekerja di AS, Tesla dan Toyota Motor Corp di satu sisi, dan pembuat mobil yang berafiliasi dengan United Auto Workers di Detroit di sisi lain.

Musk juga menentang pendanaan pemerintah untuk mensubsidi stasiun pengisian kendaraan listrik. Sikap ini makin membuat Musk "dimusuhi" oleh pembuat mobil lain di AS.

Bulan lalu, Biden memilih untuk bertemu dengan Kepala Eksekutif General Motors, Mary Barra, dari pada bertemu Musk. Bahkan Gedung Putih telah berulang kali memuji upaya kendaraan listrik dari pabrik mobil Detroit, meskipun mereka menjual EV jauh lebih sedikit daripada Tesla.

Setelah Biden bertemu dengan Barra pada bulan Januari dan men-tweet video keduanya berbicara, Musk yang kesal pun menjawab, "Dimulai dengan T/Berakhir dengan A/ESL di tengah" dan kemudian membandingkan Biden dengan "boneka kaus kaki basah".

Sikap Biden sendiri bukannya tanpa alasan. Pada September 2021, Musk mengkritik kebijakan kendaraan listrik Biden yang tampaknya dikendalikan oleh serikat pekerja di AS. Dia juga mengkritik Biden pada Agustus ketika dia tidak diundang ke acara Gedung Putih.

"(Mereka) tidak menyebut Tesla sekali pun dan memuji GM dan Ford karena memimpin revolusi EV. Apakah itu terdengar sedikit bias?" kata Musk dalam diskusi panel. "Bukan pemerintahan yang ramah, tampaknya (mereka) dikendalikan oleh serikat pekerja."

Saat ditanya pada Agustus mengapa pihak Gedung Putih tidak mengundang Musk karena pekerja di Tesla tidak berserikat, sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki menjawab diplomasti. "Saya akan membiarkan Anda menarik kesimpulan Anda sendiri," ujar Psaki.

Ketika ditanya tentang penyebutan nama Tesla oleh Biden pada Selasa lalu, Psaki pun seperti mralat ucapannya terdahulu. "Kita semua tahu bahwa Tesla adalah produsen utama kendaraan listrik," ujarnya seperti dikutip Reuters. Ia pun menambahkan bahwa Gedung Putih melihat "peluang besar" bagi Amerika Serikat dari industri secara keseluruhan.

Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: Saat Orang Terkaya di Dunia Kesal, Presiden AS Harus Menghiburnya!

Selain , ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Sumut, Berita Sumatera Utara Terkini!