MEDAN - Petani milenial yang lahir dari kawah candradimuka pendidikan vokasi pertanian yakni Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) dituntut memahami aspek sektor pertanian tak terkecuali karantina pertanian.
Untuk meningkatkan ekspor sendiri, Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki program yang dikenal dengan Gerakan Tiga Kali Ekspor Pertanian disingkat GratiEks.
BACA JUGA:
Untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa Polbangtan, materi seputar karantina pertanian diberikan kepada mahasiswa Semester VI Polbangtan Medan pada Praktik Kerja Lapangan (PKL) I yang ditempatkan di Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Belawan di Medan, Provinsi Sumatera Utara, baru-baru ini.
Mentan imbau agar ekspor terus meningkat
Upaya Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) tersebut sejalan ajakan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo pada generasi milenial untuk menjadi bagian dari GratiEks sehingga jumlah eksportir berikut volume dan frekuensi ekspor komoditas pertanian terus meningkat.
"Tugas karantina pertanian sangat penting, melakukan pelayanan, menjaga kesehatan dan keamanan produk pertanian yang dilalulintaskan dari ancaman hama dan penyakit hewan maupun dan tumbuhan, serta berperan menggerakkan roda perekonomian," kata Mentan.
Mentan menambahkan, Karantina pertanian harus berada di garda terdepan dalam mengemban tugas sebagai benteng perlindungan sumber daya alam hayati dan pertanian negara. Juga diharapkan mampu membangun dan mendorong ekspor komoditas pertanian Indonesia pada saat pemulihan ekonomi dunia terjadi.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa pertanian adalah sektor prioritas dengan jumlah pintu pasar paling banyak di dunia. Apalagi, pasar global kian membutuhkan pangan sebagai asupan pokok yang harus tersedia setiap hari.
"Iklim ekspor kita harus dibuka seluas luasnya, makanya, pertanian Indonesia harus didukung SDM unggul supaya mampu berinovasi dan beradaptasi dengan teknologi yang kita siapkan," katanya.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini menambahkan salah satu pencapaian sinergitas GratiEks adalah Merdeka Ekspor, yang dilepas langsung oleh Presiden RI Joko Widodo secara serentak melalui 17 pintu ekspor dengan nilai Rp7,2 triliun.
"Kegiatan ini memberikan optimisme baru bagi para petani dan pelaku usaha pertanian agar lebih berkembang lagi termasuk sejumlah petani milenial turut mendukung Merdeka Ekspor," kata Yuliana.
Kegiatan PKL I di BBKP Belawan diawali serah terima sembilan mahasiswa oleh Wakil Direktur (Wadir) I Polbangtan Medan, Nurliana Harahap kepada Kepala Bagian Umum BBKP Belawan, Azhar Ismail, yang didampingi Sub Koordinator Informasi dan Sarana Teknik Karantina Tumbuhan BBKP Belawan, Sari Narulita Hasibuan.
"Kenapa harus ada GratiEks?" tanya Sari Narulita. "Selain menambah devisa negara,juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Namun tidak semudah itu, untuk mendapat kepercayaan dari negara tujuan ekspor, kita harus dapat memenuhi standar sertifikasi yang sesuai regulasi dari negara tujuan ekspor."
Wadir I Nurliana Harahap berharap kegiatan PKL selama satu bulan, mahasiswa Polbangtan Medan dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait ekspor, impor dan kegiatan karantina lainnya.
"Kegiatan PKL di BBKP Belawan diharapkan menunjang pembangunan pertanian yang maju, mandiri dan modern oleh petani milenial dari Polbangtan Medan," katanya.
Selain Program untuk Meningkatkan Ekspor, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Sumut, Berita Sumatera Utara Terkini!