MEDAN - Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] Medan Sumatera Utara yang berada di bawah naungan Kementerian Pertanian RI, menerima kunjungan Konsulat Jenderal (Konjen) Jepang di Surabaya, Tani Masaki diakhir Mei lalu.
Kunjungan tersebut dalam rangka meninjau potensi wirausaha alumni dan mahasiswa Polbangtan Medan. Kehadirannya juga membahas kerjasama yang dapat dibangun antara Polbangtan Medan dan Jepang dalam hal pengembangan UMKM dan proses rekrutmen tenaga kerja terdidik ke Jepang.
BACA JUGA:
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengembangkan program bagi munculnya 2,5 juta petani milenial di seluruh Indonesia, guna menjadi penggerak utama pertanian secara modern dan mampu mengakses pasar secara leluasa.
Petani milenial disiapkan oleh Kementan
"Kementan bersungguh-sungguh menyiapkan petani milenial, sebagai penerus dan masa depan pembangunan pertanian nasional. Kita siapkan dengan maksimal peran petani milenial yang sangat dinantikan bangsa dan negara. Mereka harus didukung untuk memacu tumbuhnya petani-petani muda," kata Mentan Syahrul.
Sejalan dengan hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa pihaknya telah meluncurkan banyak program untuk mendukung target Kementan, di antaranya program pelatihan di luar negeri seperti Jepang, Taiwan dan Korea.
“BPPSDMP berupaya mengoptimalkan peran pendidikan vokasi. Polbangtan dan PEPI sebagai pelaksana pendidikan vokasi merupakan kampus yang melahirkan generasi milenial yang tiada henti berinovasi sebagai modal mahasiswa ketika terjun ke masyarakat," katanya.
Dia menambahkan lulusan Polbangtan dan PEPI akan memenuhi kualifikasi job seeker dan job creator yang tentunya akan bermanfaat untuk dirinya sendiri, keluarga, lingkungan sekitar, bangsa dan negara melalui peran aktifnya dalam pembangunan pertanian.
Dalam pertemuan dengan Konsul Jepang, Tani Masaki, Direktur Yuliana Kansrini memperkenalkan Polbangtan Medan berikut kegiatan akademik dan profil mahasiswa maupun alumni dalam membangun usaha melalui program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) oleh Kementan.
“Polbangtan Medan sudah memiliki kerja sama dengan Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang (MAFF) yang memperkenalkan manajemen keamanan pangan atau Food Safety Management sebagai bentuk standarisasi untuk menjamin keamanan produk pangan di sejumlah negara maju seperti Jepang,” kata Yuliana.
Menurutnya, kerjasama dengan MAAF melatih 50 peserta dari berbagai universitas dan daerah di Indonesia tentang keamanan pangan. Pelatihan ini merupakan fase ketiga dari ASEAN - MAFF Project bagi pengembangan SDM pertanian, yang diadakan oleh sejumlah universitas dari negara-negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara [ASEAN].
"Kami berharap kedatangan Mr Tani Masaki ke Medan, dapat membuka peluang sebesar-besarnya untuk merekrut lulusan-lulusan dari Polbangtan Medan untuk bekerja di Jepang” katanya.
Tani Masaki menyampaikan ucapan terimakasih atas sambutan baik dari Polbangtan Medan. Saat ini Tani Masaki yang juga merupakan President Direktur PT Awina Sinergi International bertempat di Surabaya sedang mendirikan jasa konsultan pada dua bisnis yaitu bisnis terkait UMKM dan bisnis rekrutmen.
“Kami ingin mengirimkan tenaga kerja Indonesia ke Jepang. Selain itu, Kami akan terus follow up SDM Indonesia ketika selesai masa kerja di Jepang saat kembali ke Indonesia dibimbing untuk membuka usaha di tempat asalnya, ini merupakan tujuan dari perusahaan saya” kata Tani Masaki.
Tani Masaki bersama rekannya Rudy juga berkunjung ke Agri Café menikmati racikan kopi ala Barista Polbangtan Medan, dilanjutkan melihat proses roasting biji kopi oleh mahasiswa.
Selain Polbangtan Medan, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Sumut, Berita Sumatera Utara Terkini!