Kasus Stunting di Indonesia Masih Tinggi, Jokowi Ingin 2024 Turun
Presiden Jokowi berbincang dengan pendamping keluarga di Harganas ke-29, Lapangan Merdeka, Medan, Kamis (7/7/2022). (ANTARA/HO-Diskominfo Kota Medan)

Bagikan:

MEDAN - Presiden Joko Widodo menargetkan prevalensi stunting (kekerdilan) pada anak bayi di bawah lima tahun (balita) di Indonesia turun dari 24,4 persen pada 2021 menjadi 14 persen di 2024.

"Kalau anaknya stunting, kurang gizi bagaimana mau bersaing di tingkat internasional. Saya ingin di 2024 angka stunting nasional harus turun jadi 14 persen," kata Jokowi di Medan, Kamis.

Hal tersebut diungkapkan Presiden Jokowi di puncak peringatan hari keluarga nasional (Harganas) ke-29 tahun 2022 di Lapangan Merdeka Medan, Sumatra Utara.

Target Menjadi 14 Persen di Tahun 2024

"Data 2021 stunting sudah di angka 24,4 persen. Pada 2014 saat saya masuk, angka stunting 37 persen. Jadi penurunannya tinggi, dan pada 2024 harus bisa 14 persen," ungkap Jokowi lagi.

Presiden kemudian memanggil tenaga pendamping keluarga yang hadir di puncak peringatan Harganas ke-29, terutama tim percepatan penurunan stunting di Tanah Air.

Deni Andayuni, satgas penanganan stunting Sumatera Utara mengaku pihaknya siap mendorong pemerintah daerah mempercepat penurunan angka stunting di Sumatera Utara mencapai 14 persen pada 2024.

"Insya Allah, bisa. Berkat dukungan bapak gubernur, dan bapak wali kota kami yang sangat peduli. Saya apresiasi Pemkot Medan, karena menyediakan anggaran lebih penanganan stunting di Kota Medan," terang dia.

Menjawab pertanyaan Presiden, Deni menyebutkan bahwa stunting di Sumatera Utara saat ini sekitar 25,8 persen, dan 19,9 persen di antaranya terjadi di Kota Medan.

"Berarti untuk turun ke 14 persen gampang atau enggak gampang?," timpal Presiden Jokowi.

"Dengan segala usaha. Insya Allah kalau kita berniat baik, mudah-mudahan Allah SWT memberkati pak," jawab Deni.

Untuk diketahui, Wali Kota Medan Bobby Nasution telah menyusun 15 program, 16 kegiatan dan 29 sub kegiatan di 10 OPD dengan menggelontorkan dana Rp198,1 miliar, termasuk dana kelurahan Rp1,9 miliar untuk menurunkan stunting tahun ini.

Khusus bagi 550 balita penderita stunting saat ini terdapat pada 20 kecamatan dan 30 kelurahan di Kota Medan ditetapkan anggaran penanganan sebesar Rp14,87 miliar lebih.

Selain Kasus Stunting di Indonesia, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Sumut, Berita Sumatera Utara Terkini!