Airlangga Hartato: Kasus Mingguan di Pulau Sumatera Ada Tren Meningkat
ILUSTRASI/VOI

Bagikan:

MEDAN – Ketua Komite Percepatan dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCP-PEN) Airlangga Hartato menjelaskan jika ketersediaan tempat tidur pasien COVID-19 secara nasional rata-rata masih rendah.

Mirisnya, tingkat keterisian atau bed occupation rate (BOR) di sejumlah provinsi di Pulau Sumatera memiliki angka yang lebih tinggi dibandingkan dengan provinsi di pulau lain.

"Kalau kita lihat secara nasional, BOR relatif rendah, yakni 29 persen. Namun, beberapa yang relatif tinggi itu ada di Sumatera," jelas Airlangga dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Senin, 17 Mei.

Rincian Bed Occupation Rate di Sumatera

BOR di Sumatera Utara 56 persen, Riau 50 persen, Kepulauan Riau 49 persen, Sumatera Barat 49 persen, Sumatera Selatan 47 persen, Bangka Belitung 45 persen, Jambi 43 persen, Lampung 38 persen, dan Bengkulu 34 persen.

Selain itu, Airlangga juga menjelaskan terdapat 15 provinsi yang memiliki kenaikan kasus COVID-19, di antaranya Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bangka Belitung, DKI, Maluku, Banten, NTB, Maluku Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan.

Kemudian Airlangga memberi catatan bagi Pulau Sumatera dan Jawa. Sebab, ada 440.000 warga yang bergerak dari Jawa ke Sumatera selama masa larangan mudik lebaran. Ia mengkhawatirkan penularan virus corona dari warga yang bergerak bolak-balik Sumatera dan Jawa.

"Kalau kita lihat dibandingkan minggu pertama April, kasus mingguan di pulau Sumatera ada tren meningkat dan juga tentu bisa memonitor mobilitas penduduk pascalibur lebaran dari Sumatera ke Jawa," ujar dia.

"Nah inilah yang tentunya dalam dua minggu ke depan kita monitor dan mudah-mudahan tidak menimbulkan kenaikan kasus," imbuhnya.

 

Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: Airlangga Wanti-wanti, Keterisian Tempat Tidur Pasien COVID-19 di Sumatera Paling Tinggi.

Selain penjelasan Airlangga Hartato soal kasus COVID-19, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!