MEDAN – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menjelaskan jika telah terjadi sejumlah rentetan kontak senjata antara aparat dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
"Sejak ditetapkannya oleh pemerintah sebagai kelompok teroris pada 29 April lalu, memang sampai hari ini sudah terjadi beberapa kontak senjata," kata Mahfud dalam konferensi pers di kantornya, Rabu, 19 Mei.
BACA JUGA:
Kontak Senjata setelah Pemerintah Menetapkan KKB sebagai Teroris
Menurut Mahfud, kontak senjata pasca penetapan teroris dimulai pada 27 April. Ketika itu, satu prajurit Brimob gugur, dua lainnya luka-luka, tetapi ada lima teroris tewas.
Kemudian pada 13 Mei, terjadi lagi kontak senjata di Ilaga Kabupaten Puncak yang menewaskan satu anggota KKB.
Selanjutnya, pada 16 Mei terjadi kembali kontak senjata di Ilaga Kabupaten Puncak. Dua anggota teroris tewas dan satu orang melarikan diri dalam keadaan luka (Total 8 teroris KKB tewas).
Terbaru, pada tanggal 18 Mei terjadi penyerangan terhadap dua prajurit TNI yang sedang melakukan pengamanan rawan di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, yang menyebabkan dua prajurit TNI gugur.
"Masih tanggal 18 kemarin, kontak senjata di Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang yang menyebabkan empat prajurit luka," ujar Mahfud.
Melihat situasi kontak senjata yang masih terjadi sampai tadi malam, Mahfud meminta agar TNI, Polri, dan pemerintah daerah untuk melakukan tindakan cepat, tegas, dan terukur.
Artikel ini pernah tayang lengkap di VOI.ID dengan judul: Mahfud Beberkan Rentetan Kontak Senjata di Papua, Total 8 Teroris KKB Tewas.
Selain penjelasan Mahfud MD soal kontak senjata di Papua, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!