MEDAN - Seorang pemilik restoran di Naypyitaw dan staf lainnya harus ditahan, setelah putra Menteri Dalam Negeri Letnan Jenderal Soe Htut terlibat perkelahian di restoran tersebut, pada Senin 7 Juni lalu.
Peristiwa tersebut dilaporkan dimulai setelah tiga pria muda yang makan di Excellent Restaurant di Kotapraja Zabuthiri, menggoda dua wanita di meja lain yang sedang makan bersama Sithu Htut, putra menteri dan tiga pria lainnya.
BACA JUGA:
Sithu Htut Memukuli Pria di Restoran
Sithu Htut dilaporkan melemparkan botol dan gelas ke arah pria tersebut. Dua kiri dan yang ketiga lari ke dapur. Sithu Htut mengejar dan memukulinya, menurut sebuah sumber.
"Staf restoran turun tangan dan memintanya untuk berhenti. Sithu Htut dan kawan-kawan mulai meninju staf yang tidak tahu siapa dia dan membela diri," kata sumber tersebut seperti melansir The Irrawaddy Kamis 10 Juni.
Tak lama kemudian, sekitar 20 kendaraan polisi Myanmar mengepung restoran setelah salah satu teman Sithu Htut menelepon. Sudah ada polisi berpakaian preman di restoran yang melindungi Sithu Htut.
Staf dipaksa berjongkok sementara polisi menggeledah gedung dan menyita telepon mereka. Banyak orang, termasuk istri pemilik dan bartender serta dua bayi mereka ditahan.
Tujuh belas tahanan wanita dan pria yang dipukuli di dapur juga dibebaskan keesokan harinya. Sementara, pemilik dan 15 staf, termasuk seorang wanita, tetap ditahan.
"Pemilik restoran tiba setelah perkelahian dan bertanya apa yang terjadi. Staf tidak tahu Sithu Htut adalah anak menteri," kata seorang sumber.
Seorang pengacara yang disewa untuk para tahanan tidak diizinkan untuk menemui mereka.
"Segalanya menjadi sulit malam itu. Hal-hal telah kembali ke era militer. Pangkat orang tua Anda penting sekarang," kata seorang penduduk lingkungan Tharyargone, lokasi peristiwa terjadi.
Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: Teman Wanitanya Diganggu, Anak Menteri Militer Myanmar Berantem di Restoran, Pemilik Ditahan.
Selain Anak Menteri Militer Myanmar, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!
