Manusia Purba Neaderthal Ternyata dapat Mendengar dan Membuat Suara Seperti Manusia
Perbandingan tulang tengkorak manusia dan Neanderthal. (Wikimedia Commons/hairymuseummatt - original photo, KaterBegemot - derivative work)

Bagikan:

MEDAN - Perdebatan panjang selalu terjadi di antara para peneliti mengenai cara berbicara dan mendengar manusia purba Neanderthal dan juga nenek moyang manusia lainnya. Menariknya, hal tersebut perlahan mulai menemui titik terang.

Berdasarkan hasil penelitian terbaru, Neanderthal ternyata memiliki sistem komunikasi vokal yang mirip dengan ucapan manusia modern.

Manusia Purba dapat Mengucapkan ‘Halo’ atau ‘Oke’

"Neandertal dapat menghasilkan semua suara dalam rentang frekuensi itu, seperti yang kita bisa. Tampaknya tidak ada perbedaan dalam kemampuan mereka untuk menghasilkan suara ucapan. Jadi mereka pasti bisa mengatakan 'halo' atau 'oke' jika ucapan itu dilakukan," kata Rolf Quam, seorang profesor dan direktur program studi evolusi di Universitas Binghamton, New York, Amerika Serikat seperti dilansir CNN.

Mempelajari evolusi bahasa terkenal rumit, kata para peneliti, mengingat jaringan lunak yang membentuk otak dan saluran suara tidak terawetkan dalam rekaman fosil. Untungnya, tulang yang membentuk sistem pendengaran telah diawetkan.

Dengan bantuan CT scan, tim Profesor Quam membuat model 3-D untuk merekonstruksi bagaimana manusia purba Neanderthal mendengar dengan menggunakan informasi dari struktur telinga fosil beberapa Homo sapiens, Neanderthal dan fosil sebelumnya dari sekelompok hominin yang dianggap sebagai nenek moyang Neanderthal.

Mereka menggunakan informasi ini untuk merekayasa balik cara mereka berkomunikasi. Quam mengatakan, penelitian itu adalah studi komprehensif pertama tentang kemampuan pendengaran Neandertal, mempertimbangkan lebih dari 30 variabel, termasuk saluran telinga, gendang telinga, tulang telinga, dan ruang berisi udara di telinga.

Mereka dapat mengukur bagaimana energi dalam suara bergerak dari lingkungan sekitar melalui saluran telinga, ke gendang telinga, melalui tulang telinga tengah yang kecil hingga mencapai telinga bagian dalam, sebuah proses yang disebut transmisi tenaga suara.

Informasi ini membantu tim menghitung bandwidth yang digunakan, yang merupakan kisaran frekuensi yang mencapai setidaknya 90 persen energi suara.

Ini adalah rentang frekuensi yang paling baik kami dengar. Kami masih mendengar suara di luar rentang ini, tetapi rentang ini adalah semacam 'titik manis' di mana telinga kami paling cocok untuk suara," jelas Quam

Mereka menemukan bahwa bandwidth Neanderthal lebih besar daripada populasi hominin yang lebih tua. Itu sangat mirip dengan manusia yang hidup dan akan mencakup sebagian besar suara yang dipancarkan dalam bahasa manusia.

Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: Peneliti Temukan Manusia Purba Neaderthal Bisa Mendengar dan Membuat Suara Seperti Manusia.

Selain fakta mengenai Manusia Purba Neaderthal, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!