Death Valley Tempat dengan Suhu Terpanas di Bumi, Capai 54,4 Derajat Celcius
Image Credit: Ilustrasi Photo Death Valley (Julie Kwak / Unsplash)

Bagikan:

MEDAN - National Weather Service (NWS) melaporkan suhu udara terpanas di wilayah Taman Nasional Death Valley, California, Amerika Serikat (AS). Tercatat suhu di sana mencapai 130 Fahrenheit atau 54,4 derajat Celcius.

Diwartakan Science News, Selasa 18 Agustus, wilayah yang berada di Barat Daya AS ini hanya memiliki populasi 24 penduduk dan mencatatkan suhu terpanas di Bumi, pada Minggu, 16 Agustus sekitar pukul 03.41 malam waktu setempat. Diperkirakan gelombang panas masih akan berlanjut dalam beberapa pekan ke depan.

Death Valley: Seperti Berada di Dalam Oven

"Ini benar-benar seperti berada di dalam oven. Hari ini adalah hari lain kita berlari lagi di suhu 130 Fahrenheit," ungkap ahli meteorologi Daniel Berc di biro layanan cuaca, Las Vegas.

Wilayah Death Valley masuk dalam kawasan Taman Nasional yang membentang dari California hingga Nevada. Kawasan ini juga dikenal sebagai tempat paling kering dan dataran rendah di AS.

Berdasarkan catatan World Meteorological Organization (WMO), suhu terpanas pernah terjadi di Furnace Creek yang mencapai 134 Fahrenheit atau 56,6 derajat Celcius, pada tanggal 10 Juli 1913. Di tahun yang sama, wilayah Kebili di Tunisia juga mencatatkan suhu tertinggi hingga 131 Fahreinheit.

Terkait kondisi cuaca ekstrim ini, NWS telah memperingatkan penduduk sekitar yang tinggal di California, Nevada, Arizona dan Utah untuk membatasi aktivitas di luar rumah antara pukul 05.00 hingga 08.00 pagi.

Peristiwa ini menjadikan musim panas paling ekstrim yang terjadi di Pesisir Barat AS dalam 100 tahun terakhir. Perubahan iklim secara global juga mendorong temperatur udara di benua Eropa jadi lebih hangat dari tahun sebelumnya.

 

Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: Death Valley Catatkan Suhu Terpanas di Bumi Hingga 54,4 Derajat Celcius

Selain Tempat dengan Suhu Terpanas di Bumi, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!