MEDAN - Para pengguna layanan Facebook mengeluh lantaran seluruh layanan media sosial tumbang tadi malam, Selasa, 5 Oktober.
Matinya Facebook berlangsung hampir enam jam di seluruh dunia. Hal tersebut kemudian mengakibatkan pendapatan Facebook menukik tajam hanya dalam waktu semalam.
BACA JUGA:
Pendapatan Facebook Turun Tajam Gara-Gara Mati
Dilaporkan Fortune dan Snopes yang dikutip dari CNET, Selasa, 5 Oktober, mereka memperkirakan bahwa jejaring sosial terbesar di dunia itu telah kehilangan setidaknya 60 juta dolar AS pendapatan setara Rp856 miliar sejak aplikasinya Instagram dan WhatsApp, dan Messenger mengalami offline sekitar pukul 11.15 WIB.
Kedua media online itu memperkirakan kerugian pendapatan untuk Facebook pada pukul 01.00 PT dengan menggunakan angka yang dilaporkan perusahaan saat merilis pendapatan kuartal kedua.
Selama periode tiga bulan itu, Facebook melaporkan pendapatan sekitar 29 miliar dolar AS. Itu berarti bahwa Facebook menghasilkan pendapatan sekitar 319,6 juta dolar AS per hari, 13.3 juta dolar AS per jam, 220.000 dolar AS per menit, dan 3.700 dolar AS per detik.
Kemudian, Fortune dan Snopes menggunakan angka-angka itu untuk menghitung kehilangan pendapatan Facebook berdasarkan berapa lama layanan mengalami gangguan. Perkiraan tersebut menggarisbawahi dampak keuangan dari peristiwa penurunan layanan besar-besaran pada bisnis iklan Facebook.
Sebagai informasi yang dikutip dari CNN Internasional, saat ini layanan Facebook, Instagram, WhatsApp dan Messenger telah berangsur pulih. Meskipun cakupannya masih belum merata secara global.
Sayangnya, hingga kini Facebook enggan berbicara menyoal penyebab gangguan pada layanan media sosialnya. Namun, beberapa pakar keamanan dengan cepat menunjuk masalah kegagalan pada Domain Name System (DNS) sebagai kemungkinan penyebabnya. DNS menerjemahkan nama situs web menjadi alamat IP yang dapat dibaca oleh komputer.
Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: Tumbang Selama 6 Jam, Facebook Kehilangan Pendapatan Rp856 Miliar
Selain Facebook Down Selama 6 Jam, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!