MEDAN - Menteri BUMN Erick Thohir telah menyebutkan ada BUMN yang paling positif dan minus selama pandemi COVID-19, hanya empat grup BUMN yang mencatatkan pertumbuhan positif sepanjang 2020.
"Hanya mempunyai empat grup yaitu telco, healthcare, plantations, dan food and agri yang bisa kita anggap masih (tumbuh). Lainnya tentu terdampak sangat dalam karena memang ada unsur ketidakpastian seperti COVID-19," ujar Menteri BUMN Erick Thohir, dikutip dari Antara, Jumat 18 Juni.
BACA JUGA:
Erick Thohir: BUMN Layaknya Perusahaan Swasta
Kementerian BUMN mencatat pertumbuhan telco sebesar 1 persen (yoy) atau senilai Rp Rp881 miliar, healthcare tumbuh 8 persen atau Rp1,03 triliun, plantations sebanyak 9 persen atau Rp3,65 triliun, serta food and agri yang tumbuh 4 persen atau setara Rp4,04 triliun.
Menteri Erick menyampaikan bahwa situasi yang dihadapi BUMN sama dengan kebanyakan perusahaan swasta. BUMN terdampak 90 persen dan klaster penyumbang dividen terbesar BUMN mengalami penurunan yang signifikan.
"Kita lihat dari dividen BUMN selama ini banyak didukung oleh banking (perbankan), telco (telekomunikasi), energi, dan mining (pertambangan) sekarang sangat berdampak," ungkapnya.
Energi terdampak paling dalam dengan pertumbuhan minus 18 persen atau Rp204 triliun, kemudian banking minus 3 persen atau Rp10,3 triliun, dan pertambangan minus 17 persen atau Rp14,06 triliun.
Selain disebabkan oleh variasi mutasi virus baru yang membatasi aktivitas masyarakat serta kecepatan pemenuhan supply vaksin, Menteri Erick menyampaikan bahwa perlambatan ekonomi dan melemahnya daya beli masyarakat turut menjadi unsur ketidakpastian yang mempengaruhi kinerja BUMN.
Sebagai respons terhadap pandemi COVID-19 tersebut, Erick telah menyiapkan roadmap BUMN 2020-2024 yang dibagi menjadi tiga tahapan.
"Kita menarik percepatan dimana pada kuartal kedua 2021 ini kita masuk ke kategori resilience dan survival di mana kita melindungi BUMN strategis yang memang terdampak COVID-19 dan BUMN yang punya potensi menjadi kekuatan," ujar Erick.
Selain itu, lanjutnya, Kementerian BUMN telah membentuk klasterisasi berdasarkan keterkaitan supply-chain dan kesamaan industri untuk meningkatkan sinergi. Serta, memperbaiki landasan GCG BUMN beserta restrukturisasi operasional untuk mencapai operational excellence.
Kemudian, tahapan kedua adalah restrukturisasi dan realignment yang ditargetkan selesai sampai kuartal II 2022, melalui perbaikan portofolio dengan restrukturisasi korporasi yang bertujuan melakukan konsolidasi dan simplifikasi serta mempersiapkan landasan untuk inovasi model bisnis baru.
Sedangkan tahapan ketiga dengan target hingga 2024 adalah inovasi dan transformasi. Erick ingin menciptakan kesempatan partisipasi sektor swasta dan melakukan spesialisasi BUMN dengan tujuan komersial dan sosial.
Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: Kabar Buruk dari Erick Thohir, Hanya 4 Grup BUMN yang Kinerjanya Tumbuh Positif di 2020, Energi yang Paling Boncos
Selain BUMN yang Paling Positif dan Minus di Selama Pandemi, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!