Perbedaan Deodoran dan Antiperspirant, Berdasarkan Fungsi dan Penggunaannya
Ilustrasi (Elsa olofsson/Unsplash)

Bagikan:

MEDAN - Memiliki tubuh wangi adalah idaman siapa saja, namun bau badan selalu menjadi momok. Untuk menangani gangguan bau badan, maka penggunaan deodoran dan antiperspirant dapat sangat membantu.

Banyak penyebab bau badan, salah satunya adalah keringat. Saat panas, tubuh akan berkeringat. Tetapi, bukan keringat yang membuat tubuh menjadi bau melainkan bakteri yang ada di kulit kita.

Penyebab Bau Badan: Keringat Bercampur dengan Bakteri

Keringat yang bercampur dengan bakteri akan menimbulkan bau, bercak, atau noda lembab. Deodoran dan antiperspirant menjadi produk andalan dalam masalah ini. Namun, keduanya kerap dianggap sebagai dua produk yang sama. Padahal deodoran dan antiperspirant punya peran berbeda dalam memerangi bau badan dan keringat.

Bahkan sebagian orang tak dapat membedakannya dan menyebut antiperspirant sebagai deodoran. Untuk itu, mari kenali perbedaan antiperspirant dan deodoran.

Antiperspirant bekerja dengan cara mengurangi keringat. Antiperspirant mengandung aluminium yang akan membentuk gel ketika diterapkan yang sementara menempel pada kelenjar keringat kulit, menghalangi dan mengurangi jumlah keringat yang meresap.

Jenis-jenis aluminium yang biasa digunakan dalam antiperspirant adalah aluminium chlorohydrate, aluminium zirconium trichlorohydrex glycine, aluminium hydrobromide, aluminium sulfate dan sodium aluminum chlorohydroxy lactate.

Antiperspirant dapat diaplikasikan pada area selain ketiak. Sebagian besar antiperspirant menawarkan perlindungan 12 hingga 48 jam, jadi kecuali jika berkeringat, Anda mungkin tidak perlu berulang kali mengoleskan antiperspirant pada siang hari.

Deodoran diciptakan untuk memerangi bau badan. Keringat sebenarnya tak berbau dan tidak berwarna. Bau badan terjadi ketika keringat bercampur dengan bakteri di kulit. Deodoran mencegah penumpukan bakteri. Dengan begitu, bau badan akan dapat dicegah dengan menghambat bakteri kulit memecah keringat menjadi asam.

Namun, deodoran tak melindungi terhadap keringat atau basah. Setelah memakai deodoran, keringat masih akan dapat keluar seperti biasa. Deodoran hanya berfungsi untuk menangkal bau yang dihasilkan setelah lemak dan protein yang dipancarkan dari sel bermigrasi ke permukaan kulit.

Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: Mengenali Perbedaan serta Fungsi Deodoran dan Antiperspirant

Selain Perbedaan Deodoran dan Antiperspirant, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!