MEDAN - Kemunculan Sara Fajira dalam lagu Lathi bersama Weird Genius membuat banyak warganet penasaran dengan sosoknya. Fasih menembangkan lagu bahasa Inggris, Sara tiba-tiba hadir dengan selipan bahasa Jawa yang sarat makna namun tetap enak didengar.
Tak cuma di Indonesia, lagu Lathi mendunia, begitu juga nama Sara Fajira. Banyak tawaran yang diterimanya bersama dengan Weird Genius. Impian yang ditata Sara sejak kecil nampaknya semakin nyata.
BACA JUGA:
Sara Fajira mengambil peran horor di aktingnya
Bukan tiba-tiba ketika Sara mengambil peran horor di aktingnya. Karena gadis 25 ini memang menyukai film horor.
"Aku itu hobi banget main film. Sebelum pandemi aku selalu ngikuti film horor. Kalau Conjuring tayang di bioskop aku selalu nonton," katanya.
Menurut Sara, film horor itu seru karena ada karakter dari sutradara, produser, dan skenario yang bisa ditangkap olehnya saat nonton. "Esensi film horor itu kayak olah raga jantung. Dari segi cerita juga menarik. Aku penakut, tapi suka banget film horor. Mungkin dari situ aku bisa melawan rasa takutku," katanya.
Percaya tak percaya, Sara mengalami kejadian mistis saat syuting film hitam. Tapi kejadian itu tak membuatnya mundur dari syuting.
"Ternyata selama dua tahun periode kemarin itu aku ditempelin hal gaib. dan aku baru sadar setelah syuting film Hitam. Karena disitu ada yang bisa tahu siapa-siapa yang diikuti. Alhamdulilah gara-gara syuting Hitam akhirnya bisa lepas," kenangnya.
Selama ditempeli, Sara mengaku lebih banyak murung dan sedih tanpa alasan. "Aku tiap hari melamun, merenung, dan syuting dibikin sedih," papar Sara.
Sara tambah antusias ketika dua perannya memberi kesempatan untuk menampilkan budaya Jawa. Sebagai penyanyi, Sara mengaku sedih karena banyak film yang memanfaatkan lagu Jawa untuk memberi kesan horor. Bahkan ada yang menganggapnya sebagai pemanggil setan.
Sara ingin menghilangkan stigma bahwa lagu Jawa selalu berkaitan dengan mistis. "Pengin banget ilangin lagu Jawa itu seram dan horor. Sebenarnya karakter lantunan musik Jawa sudah mutlak seperti itu. Itu bukan pemanggil setanm," tegasnya.
"Lagu Lingsir Wengi, contohnya, digunakan dalam film untuk memanggil setan. Padahal liriknya itu tentang orang yang sedang memadu cinta," imbuh Sara.
Karena mencintai budaya Indonesia, Sara ingin seluruh dunia tahu kekayaan budaya negeri kita.
"Indonesia itu sangat beragam, bahasanya macam-macam, kepulauan, sukunya. Aku lahir di Jawa Timur karena itu lewat musik dan film aku nggak pengin menghilangkan esensi Jawa. Di musik aku pengin masukin unsur Jawa. Setelah menemukan project Lathi ini yang aku sadari," paparnya.
Selain unsur Jawa, pertimbangan cerita juga menjadi pilihan Sara. Dalam Balasa Sepasang Kekasih Gila, Sara tertarik karena ada kampanye anti kekerasan terhadap perempuan di dalamnya.
"Sebagai wanita, walaupun cuma akting, aku bisa merasakan banget bagaimana martabat wanita itu patut dihormarti, bukan dilecehkan. Itu cuma akting aja aku kebawa. Kalau aku beneran dilecehkan aku nggak tahu harus seperti apa. Semoga tidak pernah terjadi di hidup aku," katanya.
Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: Eksklusif, Sara Fajira Suka Peran yang Tak Biasa
Selain Sara Fajira, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!