Sejarah Si Unyil, Lahir di Tengah Kekuasaan Orde Baru
Karakter Pak Raden dalam 'Si Unyil'. (Foto: Wikimedia Commons)

Bagikan:

MEDAN - Sejarah tayangan Si Unyil pertama kali diproduksi oleh Produksi Film Negara (PFN) pada 1979. Si Unyil merupakan ide dari Direktur PFN saat itu, G. Dwipayana.

Untuk membuat film Si Unyil, Dwipayana menggandeng Pak Raden dan Kurnain Suhadirman. Pak Raden menggarap boneka, sementara Kurnain menulis naskah Si Unyil.

Si Unyil Mendapat Momen di Orde Baru

Mengutip jurnal 'Si Unyil Anak Indonesia' oleh Tito Amanda, pada 1980, pemerintahan Presiden Soeharto baru selesai dengan rancangan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. Pedoman tersebut dirancang sebagai acuan pengendalian kehidupan sosialpolitik bagi warga negara.

'Si Unyil' mendapatkan momentumnya pada situasi ini. TVRI, yang sepenuhnya berada di bawah kendali pemerintah, membutuhkan program-program dengan karakter khusus. Si Unyil lalu diberi tugas tambahan yaitu penyampai pesan pemerintah, khususnya bidang ideologi. Pengalaman G. Dwipayana yang pernah menjadi ajudan presiden sangat berguna untuk memperoleh dukungan penuh pemerintah.

Unyil, tokoh dari serial 'Si Unyil.' digambarkan sebagai seorang anak yang kerap memakai peci dan sarung, kecuali ketika memakai seragam ke sekolah.

Ciri Khas Si Unyil: Peci dan Sarung

Peci dan sarung sendiri adalah hal yang mewakili identitas nasional Indonesia. Alasan Unyil bisa menjadi teladan anak-anak karena ia tidak pernah mencuri. Beberapa teman Unyil yang nakal akan kalah atau disalahkan pada akhir cerita.

Tidak hanya tokoh baik, terdapat juga tokoh antagonis yang merupakan orang dewasa yaitu Pak Raden, seorang priayi Jawa yang kikir dan Pak Ogah yang malas atau Johni alias Jontor yang bergaya hidup kebarat-baratan. Tokoh-tokoh antagonis tersebut biasanya akan menjadi sosok yang disalahkan pada akhir cerita. Saat itu penonton dengan cepat menggemari Si Unyil.

Kepopuleran Si Unyil membuat anak-anak membicarakannya. Anak-anak akan meniru dialog-dialog Si Unyil serta menyanyikan lagu-lagunya. Tingginya perhatian penonton yang tergambar dengan banyaknya surat yang masuk, segera menyadarkan banyak pihak paham betapa ampuhnya media televisi, khususnya program-program populer.

Kesederhanaan proses produksi, jalan cerita, maupun penyajian dari acara televisi bagi anak-anak memang suatu hal yang sangat kompleks. Setelah era Si Unyil, belum ada tayangan acara televisi serial di Indonesia yang mampu memberikan tayangan hiburan yang mendidik seperti Si Unyil.

Si Unyil sempat terhenti sampai memasuki 2000-an, namun kembali tayang di salah satu stasiun TV swasta pada 2002-2003 dan kemudian diadaptasi menjadi Laptop Si Unyil.

Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: Karena Pak Raden, Anak-Anak '80-an Punya Hiburan yang Mendidik yaitu Si Unyil

Selain Sejarah Si Unyil, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Sumut, Berita Sumatera Utara Terkini!

Terkait