Apa Benar Begadang Pemicu Diabetes? Berikut Faktanya
Ilustrasi begadang (Unsplash/Victoria Heath)

Bagikan:

MEDAN - Para penderita diabetes cenderung memiliki kadar gula dalam darah tinggi. Hal tersebut disebabkan oleh angka glukosa darah di atas normal, dan membutuhkan kebiasaan-kebiasaan sehat untuk menjaga metabolisme tubuh.

Mengkhawatirkannya, kebiasaan begadang diyakini berpengaruh pada tingkat gula darah. Hal tersebut lantaran begadang atau tidur lebih malam dan tidak memiliki kualitas tidur cukup bisa memicu produksi hormon kortisol.

Begadang Picu Produksi Hormon Kortisol

Kortisol adalah hormon dari golongan glukokortikoid. Diproduksi oleh sel pada kelenjar adrenal dan dikenal sebagai hormon stres. Stres tidak hanya dialami secara emosional, tubuh pun mengalami stres apabila dipaksa bekerja lebih dari batasannya.

Hormon kortisol dalam konteks gula darah, bertugas mempertahankan dan mengendalikan kadar gula darah. Hormon ini bisa memicu pelepasan insulin oleh sel beta pankreas.

Kortisol berkaitan dengan peningkatan kadar gula darah. Ini disebabkan adanya tekanan, stres, infeksi, cedera, maupun melakukan aktivitas berat. Cara kerja hormon ini sangat sederhana.

Tetapi berpengaruh pada seluruh organ dan metabolisme. Ketika otak memerintahkan untuk merespon kebiasaan buruk, seperti begadang, maka secara bersamaan kelenjar adrenal memproduksi kortisol.

Hormon kortisol tak hanya meningkat pada malam hari, terutama saat tubuh belum istirahat atau terlelap. Hormon juga akan meningkat pada pagi hari, paling tinggi pada pukul 8 pagi. Selanjutnya akan semakin menurun dan paling rendah sesaat sebelum tidur.

Dalam talkshow bertajuk Seri Diabetes Mellitus: Apakah Cek Gula Darah Saja Cukup yang digelar oleh Asah Kebaikan hari ini (12/6), Drs. Apt. Julian Afferino Taruna Vijaya, M.S. menjelaskan bahwa menjaga keseimbangan hormon kortisol itu selaras dengan menjaga tingkat glukosa dalam darah tetap normal.

“Emosi atau rasa amarah juga meningkatkan kortisol. Kortisol juga memicu adrenalin meningkat. Dan untuk menurunkan –hormon kortisol- butuh waktu tak sebentar,” jelas Julian.

Beliau juga menambahkan bahwa untuk menurunkan hormon kortisol butuh waktu yang tidak sebentar. Artinya, Anda perlu menjalani kebiasaan-kebiasaan yang sehat untuk membuat seluruh mekanisme tubuh bekerja dengan baik.

Selain menjaga pola tidur, Anda juga perlu menjaga pola makan sehat dengan takaran karbohidrat sesuai, suasana hati agar terhindar dari stres, emosi yang tak terkendali, serta temperamen tinggi untuk menjaga tingkat gula dalam darah tidak melonjak naik.

 

Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: Hormon Kortisol Tinggi Berpotensi Meningkatkan Gula Darah, Saran Ahli: Kurangi Begadang.

Selain Begadang Pemicu Diabetes, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!