Keras! Gara-Gara Mabuk dan Ribut, Pemilik Warung Tuak di Dairi Sumut Bacok Pelanggan hingga Tewas
ILUSTRASI/PIXABAY

Bagikan:

MEDAN - Jamson Siburian (56) tewas dengan luka bacokan parang di kepala dan bahu di tangan pemilik warung tuak Barton Lumban Tobing (56). Kejadian tersebut terjadi di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara (Sumut).

Kasubbag Humas Polres Dairi, Iptu Donni Saleh mengatakan jika peristiwa berawal pada Jumat, 24 September malam. Korban saat itu berada di Warung Tuak tersangka di Desa Gomit, Kecamatan Siempat Nempu, Dairi.

Donni mejelaskan jika korban terlalu banyak mengonsumsi tuak, hingga akhirnya mabuk.

Sebelumnya tersangka sudah menasehati korban agar pulang

"(Lalu) Korban Jamson Siburian mabuk dan mulai ribut-ribut, selanjutnya tersangka Berton yang merupakan pemilik warung tuak menasehati korban, supaya korban langsung pulang kalau sudah mabuk," ujar Iptu Donni, Senin, 27 September.

Namun, hingga Sabtu, 25 September dini hari, korban tetap tidak mau pulang dan terjadilah cekcok dengan tersangka. Lalu setelah adu mulut, korban keluar warung menuju rumahnya yang tidak jauh dari warung tuak. Tetapi tersangka masih kesal, dia lalu mengejar korban.

"Dengan membawa sebilah parang dan kira-kira 10 meter mendekati rumah korban pada waktu korban masih berjalan kaki, tiba tiba tersangka Berton, membacokkan parang ke arah kepala korban secara berulang ulang, hingga korban tersungkur di jalan," papar Iptu Donni.

Setelah memastikan korban tewas, tersangka lalu menyerahkan diri ke Polres Dairi. Selanjutnya, polisi melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengevakuasi korban.

"Korban ditemukan dengan posisi bersujud di jalan dan seluruh kepala bagian belakang luka diperkirakan 6 kali bacokan dan terdapat 1 kali bacokan di pundak sebelah kiri," ujar Donni.

Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: Kesal Pelanggan Mabuk Bikin Keributan, Pemilik Warung Tuak di Dairi Sumut Bacok Korban hingga Tewas

Selain Pemilik Warung Tuak di Dairi Sumut Bacok Pelanggan hingga Tewas, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!