Apa Alasan Bobby Nasution Usulkan Proyek Flyover Gatot Subroto Diganti Jadi Underpass?
Wali Kota Medan Bobby Nasution/FOTO VIA INSTAGRAM bobbynst

Bagikan:

MEDAN - Baru-baru ini Wali Kota Medan Bobby Nasution mengusulkan agar pembangunan Fly Over Gatot Subroto diganti menjadi underpass. Alasannya, kawasan itu merupakan pintu masuk Medan dari arah Barat yang meliputi Deli Serdang, Binjai, Langkat dan Nanggroe Aceh Darusalam sehingga dari segi estetika harus terlihat menarik.

Namun, jika harus dibangun flyover, Bobby Nasution berharap agar desainnya diubah seperti flyover yang dibangun di Jakarta dan Bandung.

Alasan Usulan Bobby Nasution

Usulan ini disampaikan Bobby Nasution dalam pertemuan dengan Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Sumut Selamat Rasydi dan Kadis Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumut Bambang Pardede dikutip dari keterangan tertulis Dinas Kominfo Pemo Medan, Kamis, 11 November.

Usulan Bobby Nasution ini bercermin dari kondisi tiga flyover yang sudah dibangun di Kota Medan yakni flyover Pulo Brayan, Amplas dan Jamin Ginting. Selain dari segi estetika tidak menarik, kondisi di bawah flyover pun tampak kumuh.

“Jika flyover Gatot Subroto dibangun seperti tiga fly ver yang sudah ada, saya rasa kurang tepat dari sudut estetika. Sebab, kawasan itu merupakan pintu masuk Kota Medan sehingga harus terlihat menarik. Dari segi fungsi, ketiga fly over sangat baik tapi dari sudut estetika kurang menarik. Ditambah lagi di kawasan itu ada satu bangunan yang menunjang perekonomian. Atas dasar itulah saya mengusulkan agar dibangun underpass saja,” kata Bobby Nasution.

Apabila pembangunan underpass terkendala teknis genangan air, Bobby Nasution tidak menolak bila pembangunan flyover tetap dilaksanakan. Hanya saja, Bobby Nasution meminta agar desainnya diganti seperti fly over yang ada di Jakarta maupun Bandung.

“Kita berkaca dari tiga fly over yang ada, kondisinya kaku, sumpek serta kumuh. Jadi tidak layak menjadi pintu masuk Kota Medan, sehingga dikhawatirkan akan menurunkan nilai investasi di kawasan tersebut,” tutur Wali Kota Medan.

Dalam pertemuan tersebut, Bobby Nasution juga berharap agar Jalan Kol L Yos Sudarso, persisnya di Jalan Titi Papan/Simpang Dobi juga dibangun underpass sebagai upaya mengatasi kemacetan yang selama ini terjadi.

Namun dalam pertemuan dengan Dirjen Bina Marga Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), jalan dilebarkan dulu dan kemudian melihat tingkat traffic seperti apa sehingga dapat diputuskan apakah dibangun underpass atau flyover di kawasan tersebut.

Bobby Nasution juga berharap agar Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Sumut memperbaiki kerusakan di Jalan Jamin Ginting, seputaran Tuntungan serta memperlebar Jalan Jamin Ginting, persisnya mulai Hairos Water Park sampai tugu perbatasan Medan-Deli Serdang yang mengalami pengecilan sehingga acap kali menyebabkan terjadinya kemacetan.

Wali Kota Medan berharap dengan perbaikan dan pelebaran jalan yang dilakukan dapat mengurai kemacetan.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Sumut Selamat Rasydi menjelaskan, dari sejumlah permintaan yang telah disampaikan Bobby Nasution kepada Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, pelebaran Jalan Kol L Yos Sudarso (Jalan Titi Papan/Simpang Dobi) dan pembangunan flyover Gatot Subroto yang disetujui.

Menurutnya, panjang penanganan flyover Gatot Subroto yang akan dibangun sekitar 737,44 M, sedangkan luas tanah yang akan dibebaskan 8.558,47 M2. Selanjutnya, menyikapi pemintaan Wali Kota agar pembangunan Fly Over Gatot Subroto menjadi underpass, Selamat menampungnya dan akan mengkaji kembali. Sebab, akunya, yang telah mereka persiapkan adalah desain pembangunan fly over.

“Kita akan survei kembali, jika memang memungkinkan dan dilihat dari segi estetika memang lebih pas dibangun underpass. Apalagi di situ ada gedung penunjang perekonomian. Untuk itu, kita bisa turun bersama-sama ke lapangan dengan tenaga ahli untuk melihat langsung,” jelas Selamat.

Apabila pembangunan underpass tidak dapat dilakukan, Selamat mengatakan pihaknya iap untuk mengganti desain sehingga flyover Gatot Subroto yang dibangun nanti tidak sama dengan tiga flyover yang telah ada.

“Flyover yang kita akan bangun nanti akan lebih baik dan sesuai dengan estetika sehingga mendukung kawasan itu sebagai pintu masuk Kota Medan. Untuk pembahasan desain, bisa kita rapatkan lagi Rabu depan,” papar dia.

Mengenai pelebaran Jalan Kol L Yos Sudarso (Jalan Titi Papan/Simpang Dobi), Selamat memaparkan saat ini tersedia dana sebesar Rp10 miliar lebih untuk melakukan pembebasan lahan.

“Anggaran yang tersedia untuk pembebasan lahan sekitar Rp10 miliar lebih, kekurangannya akan kita lanjutkan tahun depan. Untuk panitia pembebasan lahan, kita serahkan kepada Pemko Medan, sedangkan pembayaran kita yang melakukan. Selesai pembebasan lahan, langsung kita lakukan pelebaran jalan,” jelasnya.

Sedangkan Kadis Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumut Bambang Pardede dalam pertemuan, memaparkan perbaikan dan pemeliharan jalan maupun drainase yang akan dilakukan di Kota Medan dengan menyiapkan anggaran sebesar Rp24.560.000.000.

Ada pun perinciannya, pemeliharaan berjalan Jalan Provinsi Ruas Jalan Marelan (Simpang Kantor-Batas Deliserdang sepanjang lebih kurang 1.8 Km dengan anggaran Rp7.200.000.000. Kemudian, pemeliharaan berkalan Jalan Provinsi Ruas Jalan Ngumban Surbakti-Jalan Flamboyan-Simpang Gatot Subroto sepanjang sekitar 1,7 Km dengan anggaran Rp10.200.000.000

Selain itu, jelas Bambang, pemeliharaan berkala Jalan Provinsi ruas Jalan Marelan (Simpang Jalan Pertempuran—Batas Medan) sepanjang 1,2 Km dengan anggaran Rp5.160.000.000.

Kemudian, pembangunan saluran drauinase/gorong-gorong di Jalan Provinsi di Kota Medan sepanjang lebih kurang 2.000 M dengan anggaran Rp2.000.000.000.

“Pemeliharan dan perbaikan jalan yang kita lakukan, termasuk pembangunan drainase untuk mendukung akses kawasan stategis nasional Mebidangro,” ujar Bambang.

Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: Anak Medan, Bobby Nasution Usulkan Proyek Flyover Gatot Subroto Jadi Underpass

Selain Bobby Nasution, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!