MEDAN - Baru-baru ini Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad meminta agar pemerintah mengevaluasi kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM).
Evaluasi tersebut menyusul adanya kenaikan kasus baru COVID-19 yang didominasi klaster sekolah di 126 kabupaten/kota.
BACA JUGA:
Terjadi Kenaikan Klaster COVID-19 Akibat Sekolah
"Kita lihat memang kasus ini agak bertambah. Kita memang minta pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan tersebut" ujar Dasco di Gedung DPR, Selasa, 16 November.
Terlebih, lanjut Dasco, di beberapa negara tetangga sudah mulai ada lonjakan kasus utamanya terhadap varian Delta Plus.
"Karena itu, selain kita minta pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan tersebut, kita harus tetap waspada dan mengantisipasi lonjakan COVID-19 yang diprediksi Desember di indonesia itu agak naik," kata Dasco.
Ketua Harian Partai Gerindra itu juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap ketat menjaga prokes dan jangan menganggap COVID-19 sudah selesai di Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut ada 126 kabupaten/kota yang kasus COVID-19-nya kembali meningkat. Adapun sumber dari penularan yang kembali terjadi didominasi dari sekolah hingga kegiatan takziah.
"Minggu lalu kami mengidentifikasi 126 kabupaten/kota yang naik kasusnya, beberapa di antaranya ada yang sudah 3 minggu berturut-turut naik," jelas Menkes dalam konferensi pers PPKM Senin, 15 November.
"Sehingga kita melakukan pedalaman dan sebagian besar kenaikannya disebabkan karena kasus positif sekolah dan takziah," sambung Menkes.
Karenanya, Menkes berupaya berkomunikasi dengan Mendikbudristek Nadiem Makarim untuk segera memperketat skrining ketat dari pembelajaran tatap muka. Hal ini demi menekan kasus penularan COVID-19 terus menyebar.
"Oleh karena itu saya dengan Pak Nadiem akan segera melakukan konsolidasi minggu ini bagaimana kita melakukan surveilans yang aktif dan proaktif," beber dia.
Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: Kasus COVID-19 Meningkat, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad Minta Pemerintah Evaluasi PTM
Selain Kasus COVID-19 di Indonesia, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!