MEDAN – Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah 1 Medan mencatat jika terlah terjadi 60 kali gempa bumi di daerah Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut) sejak Januari hingga 19 April 2021.
Peneliti Pusat Gempa Regional 1 BMKG Medan, Marzuki Sinambela memaparkan jika gempa bumi yang terjadi dibagi menjadi dua tipe. Pertama gempa bumi dengan kedalaman menengah yang diakibatkan subduksi.
BACA JUGA:
Gempa Mencapai Magnitudo Tertinggi pada Januari 2021
Kedua adalah gempa bumi dengan kedalaman dangkal yang berasosiasi dengan sesar lokal yang disebabkan intrusi fluida ke zona seismogenik aktivitas sesar lokal.
Pada Januari hingga 19 April 2021 gempa mencapai magnitudo tertinggi yaitu 3.9, dengan distribusi rata-rata magnitudo pada kedalaman berkonsentrasi di M< 2.4 dan kedalaman < 5 km.
Sementar itu, kejadian gempa bumi Samosir masih memerlukan kajian lebih lanjut lantaran sebaran distribusi gempa bumi terbanyak di daerah Kabupaten Samosir terjadi di daerah Kecamatan Palipi, Nainggolan dan Onan Runggu.
Kemudian masih diperlukan survei lanjutan untuk mengetahui detail kondisi tektonik di Kabupaten Samosir. Untuk itu BBMKG Wilayah I menghimbau masyarakat tidak perlu panik yang berlebihan.
Selain itu, BMKG mempersilakan masyarakat untuk menghubungi BMKG Medan untuk mendapatkan informasi yang benar.
Dilansir dari Antara, Senin 19 April, staf analisis Pusat Gempabumi Regional I, Reza, menjelaskan jika terakhir terjadi gempa di Samosir 18 April 2021 sebanyak 12 kejadian dengan variasi kekuatan magnitude 1.6-3.9.
Berdasarkan catatan PGR I, kejadiaan gempa bumi yang terjadi di Samosir tersebut memiliki sebaran epicenter yang masih berkaitan dengan gempa yang terjadi pada bulan-bulan sebelumnya.
Perlu diketahui, distribusi gempa bumi yang terjadi sangat banyak tetapi belum ada gempa bumi utamanya (mainshock) dengan magnitudo yang signifikan.
Selain gempa bumi di di Kabupaten Samosir Sumut, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!