Kopi di Kabupaten Samosir Dapat Perhatian dari Mahasiswa UGM
Mahasiswa KKN-PPM UGM bersama pembubudaya kopi Eko Alfian Julianto Sihotang menjemur biji kopi di Kecematan Harian, Kabupaten Samosir, Kamis (4/8). (ANTARA/HO/UGM)

Bagikan:

MEDAN - Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta melalui program Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) membantu masyarakat menerapkan inovasi bisnis kopi di Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara.

Koordinator Mahasiswa KKN-PPM UGM Unit Kecamatan Harian Ayu Wulandari di Kabupaten Samosir, Jumat, menuturkan dengan beragam inovasi, tim mahasiswa UGM membantu pembudidaya kopi lokal Samosir mengemas ulang dan memasarkan produk kopi.

"Dari inovasi teman-teman KKN, kami berharap bisa menyebarkan kopi Samosir secara luas bukan hanya di Sumatera saja tapi juga di Jawa atau pulau lainnya," kata mahasiswi Vokasi UGM angkatan 2019 ini.

Mahasiswa KKN-PPM UGM di Samosir

Salah satu inovasi itu, menurut Ayu, antara lain kopi yang sebelumnya hanya dibungkus dengan plastik secara tradisional kini mulai dijual dengan kemasan modern siap seduh atau 'drip bag coffee' yang setiap bungkusnya berisi 15 gram kopi Samosir.

Sementara itu, produk kopi yang sebelumnya sekadar dijual di warung atau toko-toko kelontong, menurut Ayu, bakal dipasarkan di toko online, hotel, serta berbagai penginapan di kawasan Kabupaten Samosir.

"Sehingga semua wisatawan tahu bahwa di Samosir ini ada kopi yang enak," ujar dia.

Rektor UGM Prof dr Ova Emilia saat mengunjungi mahasiswa KKN-PPM UGM di halaman Kantor Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Kamis (4/8), menuturkan Kabupaten Samosir memiliki banyak potensi alam yang dapat dieksplorasi serta dimanfaatkan untuk pengembangan agrowisata maupun ekowisata.

"Selain potensi Danau Toba, kualitas kopi Samosir telah mendapat pengakuan 'excellent' dengan skor di atas 85 dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao di Jember," ujar Rektor UGM.

Menurut dia, bisnis kopi Samosir potensial dikembangkan karena bibit kopi itu ditanam di atas ketinggian 1450 mdpl pada lahan bekas letusan gunung berapi.

"Kondisi Geografis ini memberikan keuntungan tersendiri bagi para petani kopi," kata Ova.

Meski demikian, pemahaman masyarakat dalam mengelola potensi alam yang dimiliki masih perlu ditingkatkan.

Tahun ini UGM menerjunkan tiga unit Mahasiswa KKN-PPM di Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara.

Para mahasiswa KKN-PPM UGM ditempatkan di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Harian, Kecamatan Sianjur Mula Mula, dan Kecamatan Lumban Suhi Suhi Toruan.

Tim KKN merancang program-program untuk meningkatkan kualitas SDM masyarakat dengan mengoptimalkan potensi agrowisata dan ekowisata melalui bidang pendidikan, kesehatan, sosial budaya, dan peternakan yang berbasis ekonomi kreatif.

Ia mengatakan UGM melalui kegiatan tri dharma perguruan tinggi, siap untuk mendukung program-program pemerintah daerah terutama yang berkaitan dengan pengabdian masyarakat.

Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom menyambut baik terus terjalinnya kerja sama antara Pemkab Samosir dan UGM di berbagai bidang.

Menurutnya, program KKN-PPM UGM sangat mendukung visi dan misi Pemkab Samosir dalam mewujudkan masyarakat Samosir yang sejahtera dan bermartabat di berbagai bidang terutama pendidikan, ekonomi, dan kesehatan.

"Banyak program inovatif dari para akademisi UGM dan mahasiswa KKN PPM UGM. Semoga program-program tersebut semakin meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat di sini. Tak ketinggalan juga akan meningkatkan kualitas produk kopi Samosir sebagai salah satu ikon masyarakat Samosir yang kemudian berdampak pada peningkatan ekonomi," kata Vandiko Timotius Gultom.

Selain Kopi di Kabupaten Samosir, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Sumut, Berita Sumatera Utara Terkini!