Mendaftar Aplikasi Kencan dengan Akun Media Sosial, Apakah Berbahaya?
Kaspersky, menemukan bahwa, aplikasi kencan menjadi lebih aman dari sudut pandang teknis, terutama dalam hal transfer data. (Foto: ilustrasi)

Bagikan:

MEDAN - Perusahaan anti virus dunia Kaspersky  merilis hasil studi mendalam terhadap sembilan aplikasi kencan populer. Para peneliti menemukan bahwa, aplikasi kencan menjadi lebih aman dari sudut pandang teknis, terutama dalam hal transfer data.

Namun, perusahaan anti-virus asal Rusia ini juga menyimpulkan bahwa aplikasi ini masih menimbulkan risiko yang signifikan dalam hal mengekspos terlalu banyak informasi pribadi tentang pengguna. Ini membuat para pengguna rentan terhadap ancaman seperti cyberstalking dan doxing.

Kaspersky: Aplikasi Kencan Rawan cyberstalking dan doxing

Kencan online telah mengalami ledakan besar, terutama selama pandemi. Tinder mencapai rekor 3 miliar swipes  dalam satu hari pada Maret 2020. Sementara OkCupid mengalami peningkatan besar-besaran, 700% pada bulan Maret hingga Mei di tahun yang sama.

Kaspersky menganalisis sembilan aplikasi kencan populer dan yang memiliki peringkat tinggi dengan basis pengguna global: Tinder, Bumble, OkCupid, Mamba, Pure, Feeld, Her, Happn, dan Badoo. Mereka menemukan bahwa aplikasi kencan menjadi lebih aman dibandingkan tahun 2017, sementara risiko privasi utama tetap ada.

Pada tahun 2017, empat aplikasi yang dipelajari memungkinkan untuk mencegat data yang dikirim dari aplikasi, dan banyak yang menggunakan protokol HTTP yang tidak terenkripsi.

Pada tahun 2021, situasinya telah membaik secara signifikan. Tidak ada aplikasi yang dipelajari menggunakan HTTP, dan tidak ada data yang dikirim jika protokolnya tidak aman.

Namun, masalah privasi yang signifikan tetap ada pada aplikasi kencan. Sebagian besar aplikasi kencan memungkinkan pengguna untuk mendaftarkan akun mereka ke salah satu situs jejaring sosial mereka, seperti Instagram, Facebook, atau Spotify.

Hal itu justru dinilai tidak aman. Jika pengguna memilih untuk melakukan ini, maka profil mereka secara otomatis diisi dengan informasi dari situs jejaring sosial tersebut, seperti foto dan informasi profil. Pengguna juga diundang untuk berbagi informasi seperti tempat kerja atau universitas atau sekolah mereka.

Semua data yang disebutkan di atas memudahkan untuk menemukan akun media sosial pengguna aplikasi kencan tersebut. Bahkan sejumlah informasi pribadi lainnya, akan tetapi tergantung pada pengaturan privasi mereka di akun tersebut.

Selain itu, aplikasi seperti Happn, Her, Bumble, dan Tinder juga mewajibkan pengguna untuk membagikan lokasi mereka. Beberapa aplikasi, seperti Mamba, membagikan jarak pengguna ke pengukuran terdekat. Happn memiliki fungsi tambahan yang memungkinkan pengguna melihat berapa kali dan di lokasi mana kecocokan mereka bertemu dengan mereka.

Akses ke data seperti lokasi pengguna, tempat kerja, nama, informasi kontak, dll., membuat mereka rentan terhadap cyberstalking. Bahkan penguntitan fisik, serta doxing, di mana informasi yang sebelumnya bersifat pribadi dipublikasikan untuk mempermalukan atau membahayakan pengguna atau  korban.

Mamba adalah satu-satunya aplikasi yang memungkinkan pengguna memburamkan foto mereka secara gratis. Sementara Pure adalah satu-satunya yang melarang pengguna mengambil tangkapan layar obrolan. Ini memungkinkan pengguna untuk membagikan obrolan dan foto mereka tanpa izin yang berpotensi untuk tujuan pemerasan atau doxing.

Banyak pula aplikasi telah menambahkan versi berbayar. Ini termasuk pilihan tambahan yang sering meningkatkan keamanan pengguna. Misalnya, dalam versi berbayar Tindr dan Bumble, pengguna dapat mengatur lokasinya secara manual ke wilayah tertentu. Ini membuat seseorang akan jauh lebih sulit untuk menentukan lokasi pasti pengguna.

Beberapa versi aplikasi berbayar, seperti Happn, menawarkan "mode penyamaran" kepada pengguna. Dalam versi ini pengguna dapat menyembunyikan profil mereka dari orang-orang yang belum mereka kenal dan orang asing.

"Menemukan keseimbangan antara membangun kehadiran digital dan menjaga privasi online selalu menjadi tantangan, dan peralihan ke kencan online menciptakan area lain di mana pengguna harus menentukan cara terbaik bagi mereka untuk menjalin koneksi sekaligus melindungi keamanan mereka," kata Tatyana Shishkova, pakar keamanan di Kaspersky.

"Syukurlah, apa yang telah kami lihat selama beberapa tahun terakhir adalah bahwa aplikasi kencan bergerak ke arah yang benar. Mereka memungkinkan pengguna terhubung dengan lebih aman. Mereka bekerja untuk menjaga keamanan data, dan, dalam versi berbayar dari banyak aplikasi, pengguna dapat melakukan hal-hal seperti menentukan lokasi mereka secara manual atau mengaburkan foto mereka,” tambah Tatyana.

“Mudah-mudahan, di masa mendatang, opsi ini akan tersedia di semua aplikasi secara gratis. Hal terbaik yang dapat dilakukan pengguna untuk tetap aman adalah berhati-hati dengan data yang mereka bagikan tentang diri mereka sendiri, baik di profil kencan mereka maupun dalam percakapan," ucap Tatyana.

Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: Saran Kaspersky, Jangan Gunakan Akun Medsos untuk Daftar Aplikasi Kencan

Selain Mendaftar Aplikasi Kencan dengan Akun Media Sosial, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!