Percaya atau Tidak, Microsoft Ocean Plastic Mouse Terbuat dari Sampah
Microsoft banyak membuat mouse yang luar biasa. (foto: microsoft)

Bagikan:

MEDAN - Pabrikan perangkat lunak dunia Microsoft telah banyak membuat mouse yang luar biasa. Namun perangkat paling baru berfokus pada daur ulang dan keberlanjutan.

Melansir Engadget, Kamis, 23 September, Microsoft Ocean Plastic Mouse merupakan produk anyar terunik perusahaan karena memiliki cangkang yang terbuat dari 20 persen plastik daur ulang laut dan kemasan yang 100 persen dapat didaur ulang.

Microsoft Ocean Plastic Mouse dari Libah Laut

Limbah daur ulang itu diambil dari lautan dan saluran air yang diproses menjadi pelet resin. Pelet tersebut ditambahkan ke bahan lain yang digunakan untuk membuat cangkang mouse.

Untuk membuat resin yang digunakan dalam cangkang Ocean Plastic Mouse, Microsoft bekerja sama dengan Saudi Basic Industries Corporation (SABIC), yang merupakan anak perusahaan Saudi Aramco.

Kotak kecil tempat mouse masuk, terbuat dari kayu dan serat tebu yang dapat didaur ulang. Microsoft juga menyebutkan promosi gratis sehingga orang dapat mengirim mouse lama mereka untuk didaur ulang.

Ocean Plastic Mouse menjanjikan masa pakai baterai hingga 12 bulan hanya dari satu baterai AA yang dapat diganti atau diisi ulang. Pemilik dapat menyesuaikan tiga tombolnya melalui perangkat lunak pusat Mouse dan Keyboard yang dapat diunduh. Mouse juga mendukung Swift Pair untuk membantu menghubungkannya ke komputer pengguna, serta dibekali Bluetooth 4.0.

Microsoft mengatakan Ocean Plastic Mouse menandai langkah kecil ke depan dalam perjalanan keberlanjutan yang lebih besar. Sebelumnya pada Agustus 2020, Microsoft dalam janjinya mengatakan akan mengejar tujuan operasi tanpa limbah pada 2030 dan mengakhiri penggunaan plastik sekali pakai dalam kemasan pada 2025.

Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: Intip Penampakan Mouse Microsoft Hasil Daur Ulang Sampah Plastik di Laut

Selain Microsoft Ocean Plastic Mouse, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!