MEDAN - Populasi hewan ternak di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, sampai saat ini dinilai masih aman dari ancaman wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Hasil pemeriksaan ke kandang-kandang ditemukan masih aman," kata Kadis Pertanian Tapanuli Selatan, Bismark Muaratua di Medan, Senin.
BACA JUGA:
Didampingi Kabid Peternakan Ahmad Parlaungan Nasution, Bismark Muaratua, mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menemukan adanya hewan ternak di darah itu yang terindikasi dan gejala PMK.
Peternak
Meski demikian lanjutnya, seluruh peternak telah dianjurkan melakukan penyemprotan disinfektan (sanitasi) kandang, sebagai antisipasi.
"Mudah-mudahan langkah antisipasi dini melalui sanitasi, ternak-ternak di Tapsel tidak terjangkit PMK," katanya.
Sesuai data, jumlah populasi ternak di seluruh kecamatan di Tapanuli Selatan terdapat 3.436 ekor sapi potong, kerbau 737 ekor dan kuda 29 ekor.
Terbesar populasi ternak berada di Kecamatan Angkola Sangkunur sebanyak 1.400 ekor didominasi sapi potong, disusul Kecamatan Angkola Timur 535 ekor, dan Kecamatan Batang Toru 513 ekor.
Kemudian di Kecamatan Angkola Selatan 328 ekor, Kecamatan Muara Batang Toru 234 ekor, Kecamatan Batang Angkola 112 ekor, dan selebihnya di bawah angka seratus ekor.
"Untuk kambing populasi tertinggi di Kecamatan Batang Angkola mencapai 1.488 ekor, susul Kecamatan Sayur Matinggi 1.379 ekor," katanya.
Selain Wabah PMK Meresahkan, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Sumut, Berita Sumatera Utara Terkini!