Polbangtan Medan Berniat Lahirkan para Petani Milenial
Peringatan Hari Krida Pertanian [HKP] merupakan penghargaan kepada orang, keluarga dan masyarakat yang dinilai berjasa dan berprestasi dalam pembangunan bangsa dan negara, khususnya di sektor pertanian. (ANTARA/HO)

Bagikan:

MEDAN - Peringatan Hari Krida Pertanian [HKP] merupakan penghargaan kepada orang, keluarga dan masyarakat yang dinilai berjasa dan berprestasi dalam pembangunan bangsa dan negara, khususnya di sektor pertanian.

HKP pada hakikatnya merupakan hari bersyukur, hari berbangga hati sekaligus hari mawas diri dan hari darma bakti. Pada hari tersebut, masyarakat pertanian menyampaikan rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, karunia dan nikmat yang dilimpahkan-Nya berupa kekayaan alam yang melimpah seperti bumi, air, matahari, iklim, kekayaan fauna dan flora serta mineral yang oleh masyarakat pertanian diolah dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat manusia.

Selanjutnya bermohon agar pada tahun-tahun berikutnya dapat memperoleh rahmat yang lebih besar dari pemanfaatan kekayaan alam tersebut dengan tanggungjawab untuk tetap melestarikannya.

Diperkenalkan Pranata Mangsa

HKP juga merupakan hari berbangga hati atas prestasi dan hasil yang diperoleh setelah setahun penuh bekerja tanpa lelah, sehingga mampu menghasilkan bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan rakyat, bahkan untuk ekspor guna menghasilkan devisa yang diperlukan pembangunan.

Juga termasuk hari mawas diri dengan melihat kekurangan dan kelemahan yang dihadapi masa lampau untuk selanjutnya mengusahakan perbaikan dan peningkatan dalam menghadapi masa mendatang.

Dilansir dari pertanian.go.id, penetapan 21 Juni sebagai HKP didasari pertimbangan, bahwa 21 Juni ditinjau dari segi astronomis, matahari yang memberikan tenaga kehidupan bagi tumbuhan, hewan dan manusia, berada pada garis balik utara [23,50 Lintang Utara]. Pada saat itu terjadi pergantian iklim yang seirama dengan perubahan-perubahan usaha kegiatan pertanian.

Pada akhir abad ke-9 mulai diperkenalkan apa yang disebut pranata mangsa, yaitu cara pembagian musim dalam 12 musim yang meliputi hujan, angin, serangga, penyakit, dan sebagainya. Tanggal 21 Juni merupakan saat permulaan musim pertama, yang merupakan awal dari siklus 12 musim tersebut.

Juni merupakan bulan yang penting bagi masyarakat pertanian. Kegiatan panen berbagai komoditas pertanian seperti kopi, cengkeh, lada dan sebagainya pada umumnya berlangsung sekitar Juni dan Juli.

Masyarakat pertanian pada bulan-bulan panen itu selalu membuat perhitungan neraca atas usahanya, menyampaikan puji syukur atas hasil yang diperolehnya serta mengevaluasi kelemahan dan kekurangan-kekurangannya untuk selanjutnya dicari langkah-langkah penanggulangannya.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menandai HKP ke-50 dengan menanam padi IP400 seluas 257 hektar di Desa Tegal Sari, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah.

Mentan Syahrul mengingatkan bahwa HKP ke-50 tahun ini sebagai momentum untuk siap menghadapi semua masalah yang ada, menghadirkan peluang dan kesempatan pada sektor pertanian yang makin baik.

"Hal terpenting dari peringatan ini menghadirkan konsolidasi emosional semua pihak yang bertanggung jawab dengan pertanian," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengajak untuk mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern membutuhkan SDM pertanian yang berkualitas.

"BPPSDMP berkomitmen menyiapkan SDM pertanian yang berkontribusi meningkatkan produksi dan produktivitas melalui Tiga Pilar SDM Pertanian yakni penyuluhan, pelatihan dan pendidikan," katanya.

HKP di tahun 2022 merupakan peringatan ke-50 yang diperingati oleh insan-insan pertanian di seluruh Indonesia. Polbangtan Medan menandai dengan upacara peringatan yang dihadiri civitas academica, dipimpin oleh Direktur Yuliana Kansrini pada Selasa pagi [21/06].

Polbangtan Medan, kata Yuliana Kansrini, berupaya melahirkan petani milenial yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan, penyuluh profesional dan wirausahawan pertanian. Upaya tersebut sebagai tujuan ideal Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan).

"Kita patut berbangga, sektor pertanian membuktikan mampu mendukung Indonesia tidak lagi mengimpor beras selama tiga tahun terakhir, sebagai prestasi luar biasa dari seluruh insan pertanian," katanya dalam arahannya pada upacara peringatan HKP ke-50.

Menurutnya, sektor pertanian juga mengalami tren positif pada 2022 ketimbang subsektor ekonomi lain, hal lain yang membanggakan adalah penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian tumbuh positif.

"Sudah selayaknya kita bahu-membahu mengangkat harkat dan derajat pada tatanan masyarakat yang jauh lebih baik, sehingga mendukung terwujudnya pertanian maju, mandiri dan modern," kata Yuliana Kansrini.

Selain Polbangtan Medan, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Sumut, Berita Sumatera Utara Terkini!