Harga Bitcoin Anjlok, Rp5,7 Kuadriliun Hilang dari Market Kripto
Harga Bitcoin turun setelah El Salvador umumkan jadi alat tukar resmi (Morningtick)

Bagikan:

MEDAN - Harga bitcoin terjun bebas setelah setelah El Salvador resmikan BTC sebagai alat pembayaran resmi negara pada Selasa 7 September kemarin. Saat itu Presiden Nayib Bukele memutuskan untuk membeli 150 BTC. Harga bitcoin justru turun lebih dalam lagi dan memicu para investor untuk menjual kepemilikan BTC mereka.

Menurut laporan Forbes, aksi jual secara massal itu telah melenyapkan uang senilai 400 miliar dolar AS (sekitar Rp5,7 kuadriliun) dari pasar kripto. Nilai mata uang kripto dunia jatuh ke level terendah sekitar 1,9 triliun dolar AS.

Anjloknya Bitcoin diikuti oleh altcoin unggulan

Anjloknya harga Bitcoin diikuti oleh altcoin unggulan seperti Ethereum, Cardano, dan berbagai uang kripto lainnya. Ketika harga Bitcoin turun, mata uang krpto lain ikut merosot.

Saat berita ini ditulis, data dari CoinMarketCap melaporkan bahwa BTC turun 13,41 persen dalam 24 jam terakhir. Sementara dalam satu pekan ini bitcoin mengalami penurunan sebesar 5,3 persen. Pada Selasa pagi 7 September 2021 kemarin bitcoin masih berada di harga Rp745 jutaan, hari ini anjlok ke harga Rp649 jutaan. Penurunan tersebut menyebabkan kerugian senilai 410 miliar dolar AS (Rp5,8 kuadriliun).

Sedangkan Ethereum (ETH) turun 15 persen, Binance Coin (BNB) anjlok 19 persen, dan Cardano (ADA) mengalami penuruna sebesar 15 persen. Beberapa waktu sebelumnya ketiga koin tersebut mengalami kenaikan yang menakjubkan hampir tembus 36 persen dalam satu pekan terakhir.

Di saat market crash, Presiden El Salvador Nayib Bukele memutuskan untuk mengambil kesempatan dalam kondisi tersebut dengan membeli bitcoin tambahan sebanyak 150 BTC. Kepemilikan bitcoin El Salvador bertambah menjadi 550 BTC dengan total senilai 25 juta dolar AS (Rp356 miliar). 

Sentimen negatif muncul setelah wallet El Salvador mengalami gangguan teknis pada Selasa kemarin. Hal ini memaksa Presiden Bukele untuk mengumumkan penutupan sementara. Sentimen tersebut kemudian bergulir kepada sejumlah isu seperti penjualan saham besar-besaran milik institusi, pemadaman singkat, dan ditundanya perdagangan di berbagi bursa kripto tersohor dunia seperti Coinbase, Kraken, dan Gemini.

Di sisi lain, sebagian masyarakat El Salvador juga melakukan protes untuk menolak bitcoin sebagai alat tukar. Mereka mengibarkan spanduk dan poster-poster dengan lambang BTC yang dicoret.

Artikel ini pernah tayang di VOI.ID dengan judul: Bitcoin Crash Sebabkan Rp5,7 Kuadriliun Lenyap dari Pasar Kripto, Pilih Hodl atau Save IDR?

Selain Harga Bitcoin Anjlok, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!